Sampan Patah d Tengah Laut

"Pak..Tolong Pak.. Untung Ada TNI AL, Ayah dan Anaknya Nyaris Tenggelam di Laut

Petugas saat melakukan penyelamatan
BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Kecelakaan laut berupa kapal tenggelam terjadi di Muara Sungai Ular, Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Jumat lalu.
 
"Pak..Tolong Pak.. "Teriak Khaidir (55) pemilik sampan bersama anaknya Fadhlan (14) sambil mengangkat kain sarung melihat petugas TNI AL sedang melakukan patroli. Kedua anak beranak ini merupakan warga Sungai Sanggul, Pasir Limau Kapas.
 
Komandan Pos TNI Agkatan Laut (Danposal) Panipahan Lettu Laut (P) Indra Gunawan mengatakan, saat itu kedua korban dalam keadaan nyaris tenggelam karena air sudah masuk ke semua bagian sampan.
 
"Kita sudah tanya kejadian sekitar setengah jam, keduanya berusaha menguras air. Namun karena sampan patah lunas sehingga air dengan cepat merembes," terang Danposal.
 
Melihat dari kejauhan tim langsung mendekati lokasi dan melakukan upaya pertolongan. Wajah kedua korban tampak pucat namun prajurit dengan sigap segera melakukan evakuasi keduanya naik ke atas kapal. Petugas juga berusaha menarik samoan yang nyaris tenggelam namun tidak berhasil.
 
"Sampan berusaha ditarik namun karna sudah penuh air akhirnya sampan tenggelam. Tim patroli Posal Panipahan langsung mengevakuasi korban ke Posal Panipahan," terangnya.
 
Sementara itu berdasarkan keterangan korban Khaidir, sampan berangkat dari Panipahan selesai sholat Jumat menuju Sungai Sanggul. Pada saat di depan muara Sungai Ular Panipahan, tiba-tiba sampan mengalami patah lunas menyebabkan air masuk dengan cepat ke dalam Sampan. 
 
Kedua korban selamat dalam sampan berusaha menguras air namun tidak bisa dan air makin banyak sehingga sampan tenggelam. Setelah lebih kurang 30 menit korban melihat Speed patroli TNI AL dan melambaikan tangan dengan kain sarung untuk meminta pertolongan.
 
"Kalau tidak ada pak TNI Posal, entahlah mungkin kami sudah tenggelam," kata Khaidir. 
 
Kondisi Sampan yang sudah tua membuat kecelakaan pada hari itu tak terhindarkan, namun ia tak memiliki pilihan lain dan harus tetap mencari ikan di Laut. Akibat kejadian itu korban mengalami kerugian sekitar 15 juta berupa Sampan dan Jaring Ikan.
 
Petugas dari TNI-AL juga telah memberikan tanda lokasi tenggelamnya Kapal sehingga kedepan para nelayan untuk berhari-hati melintasi lokasi tersebut. setelah kejadian keduanya langsung diserahkan kepada pihak keluarga. (R15/Rec)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index