Konsep IRI Dinilai Bisa Benahi Tata Kelola BUMD di Riau

Konsep IRI Dinilai Bisa Benahi Tata Kelola BUMD di Riau
Ilustrasi
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Konsep Indonesia Raya Incorporated (IRI), yang digagas Gerakan Ekayastra Unmada Gerakan Satu Bangsa, bisa diaplikasikan untuk membenahi pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD) di Provinsi Riau. Selama ini, pengelolaan dan pengembangan BUMD di Riau tidak berjalan dengan baik.
 
Hal itu dikatakan dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Riau, Profesor Dr B Isyandi MS di Pekanbaru, Riau, Rabu (3/5/2017). 
 
"Selama ini, upaya mengembangkan dan mengelola BUMD di Riau lemah, tidak berjalan dengan baik. Beberapa BUMD di Riau tidak berjalan. Contohnya, Bumi Siak (PT Bumi Siak Pusako, Red). Sekarang perusahaan itu hanya memproduksi minyak yang jumlahnya tinggal belasan barel," ujarnya.
 
Oleh karena itu, ujar Isyandi, ke depan dibutuhkan manajemen pengelolaan BUMD yang baik di Riau. Dia menyarankan, salah satu yang bisa dipraktikkan adalah IRI, yakni sebuah konsep mengawinkan badan usaha milik negara (BUMN) dan BUMD.
 
Ketua Ekayastra Unmada AM Putut Prabantoro mengatakan, sistem ekonomi IRI digaungkan untuk mewujudkan amanat Pasal 33 UUD 1945, yakni kemakmuran sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia. IRI juga merupakan perwujudan dari sila ke-5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
 
Dikatakan, IRI mensyaratkan adanya perkawinan antara BUMN (pusat) dan BUMD (daerah) di sebuah sumber ekonomi. Perkawinan antara BUMN dan BUMD ini akan melahirkan badan usaha baru yang kemudian akan menjual sahamnya ke BUMD seluruh Indonesia.
 
Untuk menegaskan "dikuasai negara", mayoritas saham minimal 51% dari masing-masing badan usaha baik negara (pemerintah), provinsi atau kabupaten/kota, harus dikuasai pemerintah masing-masing.
 
Terkait dengan BUMN, IRI mensyaratkan hendaknya dikuasai oleh pemerintah (minimal 51%) dan sisanya dijual kepada BUMD seluruh Indonesia. Dengan demikian, ada kepemilikan bersama yang manfaatnya langsung dinikmati daerah (rakyat), terjadi pengawasan bersama, dan semuanya menjadi saling terikat.
 
Menurut Isyandi, selama ini Pemerintah Provinsi Riau terlihat belum memiliki arah kebijakan pengelolaan sumbet daya migas yang jelas dan baik. "Oleh karena itu, dalam rangka kemandirian pengelolaan sumber daya alam, konsep IRI ini patut diimplementasikan agar kita berdikari di bidang energi," tuturnya.
 
Terkait dengan itu, Isyandi mengungkapkan, para mahasiswa Universitas Riau menggelar kegiatan "Economic Operation (Icon) IV dan E-Dov Festival". Kegiatan yang bertema "Ekonomi Berdikari" itu digagas para mahasiswa FE Universitas Riau dan didukung sepenuhnya oleh para dosen
 
"Melalui kegiiatan ini, mahasiswa FE Universitas Riau ingin mencoba untuk melakukan pengenalan diri di tingkat nasional. Salah satunya dengan membuat lomba karya ilmiah kemahasiswaan tingkat nasional," katanya.
 
Dikatakan, sebanyak 32 perguruan tinggi diundang untuk hadir dan melakukan presentasi karya untuk diperlombakan. Karya-karya tersebut berupa proposal ekonomi di bidang industri, pertanian, dan lain-lain. "Selain lomba karya ilmiah, juga digelar seminar. Kegiatan lain adalah kesenian dan bazar. Ini kegiatan setiap tahun dan telah dibuka oleh Dekan FE Universitas Riau, Kamaliah," tuturnya.
 
Ditambahkan, terkait rangkaian acara itu, pada Kamis (4/5) akan digelar seminar terkait ekonomi berdikari. Seminar itu akan dihadiri oleh Ketua Perhimpunan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Letjen (Purn) Kiki Syahnakri dan Ketua Ekayastra Unmada AM Putut Prabantoro
 
"Semula, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau akan hadir, namun mendadak batal karena ada acara pada waktu yang bersamaan. Sekda direncannakan membawa makalah terkait arah kebijakan Pemprov Riau dalam mengembangkan BUMD sektor migas," kata Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FE Universitas Riau itu.
 
Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Ekonomi FE Universitas Riau, Rahmat Rahmadhan berharap, melalui kegiatan tersebut mahasiswa bisa ikut memikirkan konsep ekonomi berdikari.
 
Melalui kegiatan itu pula, mahasiswa Universitas Riau diharapkan bisa lebih berani untuk tampil ke tingkat nasional, bahkan dunia, dalam menawarkan konsep-konsep ekonomi. "Kegiatan ini juga sekaligus promosi Universitas Riau, khususnya Fakultas Ekonomi, di tingkat nasional," ujarnya. (R02/Bsc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index