Migrasi ke Australia dari Siberia dan Cina, Burung Blekok Asia Ini Bakal Singgah di Inhil

Migrasi ke Australia dari Siberia dan Cina, Burung Blekok Asia Ini Bakal Singgah di Inhil
Ilustrasi
TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM) - Pantai dan hutan bakau yang ada di Bumi Hamparan Kelapa Dunia, julukan Kabupaten Indragiri Hilir dekat dengan Equator dan miliki kedalaman lumpur yang baik serta memiliki berbagai habitat berbagai jenis ikan ini membuat daya tarik tersendiri untuk persinggahan Blekok Asia di kawasan hutan mangrove yang ada di Inhil.
 
Hal tersebut diungkapkan oleh Yoyon karim selaku Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Budaya Pariwisata (Disporabupar) Inhil. 
 
Dijelaskannya, Blekok asia ialah merupakan burung laut migrasi dari Siberia dan China ke Australia yang biasanya singgah di wilayah Equator seperti Indonesia dan Malaysia.
 
"Burung migrasi itu burung yang punya perilaku hidup dan berkembang biak dengan terbang secara rombongan melintasi antar benua, tujuan migrasi untuk mencari makanan (ikan), berkembang biak bertelur dan menetaskan di Equator tidak bisa dilakukan di wilayah dingin," katanya.
 
Menurutnya, untuk wilayah Sumatera ada beberapa wilayah yang sering disinggahinya yaitu wilayah pantai timur Sumatera mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Jambi, Sumatra Selatan dan Riau. 
 
"Kalau di Riau yang disinggahinya khususnya Inhil yaitu wilayah tanjung Datuk, Mandah, Concong, dan Pulau Basu," jelasnya.
 
Terutama Pantai Solop Pulau Cawan dan Basu setiap tahun disinggahi ribuan ekor burung yang katanya mirip Burung Kedidi, hanya agak lebih besar. "Blekok Asia ini datang di kisaran bulan Februari-April," katanya 
 
Bahkan tidak jarang usai musim kawin dan bertelur burung Blekok Asia ini beberapa ekor tertinggal dari rombongannya saat migrasi ke Australia. Namun kemudian akan kembali ke rombongan musim berikutnya tiba.
 
"Dulu saya jumpai di Pulau Cawan ini ada lima ekor Blekok Asia yang kececer dari gerombolannya dan tetap di kawasan Bakau Pulau Cawan dan Basu hingga musim berikut tiba untuk bergabung," urainya.
 
Menurutnya, ini satu keberuntungan bagi habitat Bakau Pulau Cawan dan Basu karena menambah khasanah hewan langka.
 
"Kececernya unggas asal Siberia yang tiap musim bermigrasi ke Australia ini pun sempat berkembang biak di Hutan Bakau dan akan kembali lagi kepada gerombolannya saat mereka tiba musim tahun depan," tegasnya.
 
Blekok Asia juga mengumpulkan pakannya dari kawasan pantai pasang surut Inhil. Sebab di daerah itu banyak terdapat jenis ikan dan kerang. "Makanya jenis burung laut ini betah mampir ke mari karena banyak pakannya yakni ikan segar," jelas Haryono. (R17/Src)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index