Kata Bupati Siak Syamsuar: Kalau Harga Minyak Dunia Turun Terus, BOB Terancam Tutup

Kata Bupati Siak Syamsuar: Kalau Harga Minyak Dunia Turun Terus, BOB Terancam Tutup
Syamsuar

 

SIAK SRI INDRAPURA (RIAUSKY.COM) - Bupati Siak Drs.H.Syamsuar M.Si menggelar rapat singkronisasi penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2016. Hal ini dilakukan mengingat anjloknya harga minyak mentah dunia hingga saat ini berkisar di bawah 30 USD.
 
"Kalau harga minyak mentah semakin merosot hingga 25 USD  per barel, berkemungkinan perusahaan milik Daerah seperti  PT BOB bisa ditutup. Kalau BOB rugi, tentu BSP juga rugi. Chevron saja berencana akan PHK 1.500 karyawannya, jelas Bupati Siak di hadapan ratusan peserta rapat sinkronisasi penyelenggara pemerintah daerah di Gedung Mahratu, Siak,  Kamis (21/01).
 
Hadir  pada rapat ini Wakil Bupati Siak Drs.H.Alfedri M,Si, Kapolres Siak, Dandim 0303, Kajari, Kepala PN, Kepala Dinas, kepala Badan, camat, lurah dan penghulu se-Kabupaten Siak.
 
Disampaikan Bupati, dengan anjloknya harga minyak mentah di pasaran dunia dirasakan langsung dampaknya oleh Kabupaten Siak hingga membuat berkurang APBD tahun 2016 ini. 
 
Bahkan, APBD 2016 yang sudah disahkan DPRD Siak sebesar Rp2,5 triliun, terpaksa dipotong Rp500 miliar karena anjloknya harga minyak hingga 29 USD per barel.
 
"Waktu APBD 2016 disahkan, pemerintah pusat memprediksi harga minyak mentah dunia 50 USD per barel, namun setelah pertengahan bulan Januari ini turun terus hingga di bawah 30 USD per barel. Makanya terjadi pemotongan APBD kita Rp500 miliar. Hal Ini bisa berkurang lagi kalau minyak turun lagi," sebut Syamsuar.
 
lanjut Bupati, Kondisi ini terpaksa dilakukan rasionalisasi anggaran di setiap satuan kerja dengan menghapus program-program yang dinilai tidak prioritas.
 
"Tahun ini, BOB hanya berani menargetkan Rp24 miliar untuk Pemkab Siak. Tahun 2015 lalu cuma Rp55 miliar, padahal tahun 2014 lebih Rp150 miliar untuk PAD Siak. Mau tak mau, kondisi ini harus disikapi dengan bijaksana. Kita tak bisa berbuat banyak, tapi terus berupaya melobi pusat agar DAK dan DAU kita lebih besar dari tahun sebelumnya," ujar Syamsuar.
 
Maka dari itu kita perlu dioptimalkan pajak dan retribusi daerah yang selama ini kurang digarap maksimal, sehingga nantinya memberi kontribusi untuk menambah PAD Siak.
 
"Ya, mau tak mau, yang kecil-kecil selama ini harus dipunggut pajak dan retribusinya. Selama ini kita abaikan karena DBH yang diterima cukup besar, sekarang gimana lagi, harus dioptimalkan," tutup Syamsuar. (R08)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index