Noviwaldi: Anggota Gafatar Tidak Diterima di Riau, Kecuali...

Noviwaldi: Anggota Gafatar Tidak Diterima di Riau, Kecuali...
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Terkait pemulangan anggota penganut ajaran Gerakan fajar Nusantara (Gafatar) dari pulau Kalimantan sebanyak 13 orang ke Riau  mendapat tanggapan DPRD Riau.  
 
Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldi menegaskan tidak akan menerima penganut Gafatar. Kecuali bagi penganut yang sudah tobat dan kembali memiliki agama sebagaimana masyarakat lainnya.
 
Menurut Noviwaldi Jusman, Sebelum anggota Gafatar ini sampai di Riau, pemerintah Riau, instansi penegak hukum dan pemuka agama harus memeriksa status  penganut Gafatar yang akan di pulangkan ke Riau. Pemeriksaan ini Supaya tidak mengganggu atau menyebarkan ajaran sesuai dengan kepercayaannya.
 
"Kita tegaskan, kita tidak akan menerima penganut Gafatar yang belum tobat. Meskipun disini daerah asalnya. Karena kita takut akan menganggu ketentraman, kenyamanan dan keamanan masyarakat setempat karena mengajak masyarakat lain menganut ajaran Gafatar itu," Ungkap Noviwaldi.
 
Noviwaldi mengakui dulu Gafatar pernah mengusulkan proposal bantuan dana ke Pemrov Riau, tetapi ditolak.Hal ini dikarenakan organisasi diragukan oleh pemerintah.
 
Tidak hanya itu pemerintah Riau pernah berbaur dan mengadakan kegiatan bersama di Pekanbaru dengan anggota Gafatar, tetapi saat itu pemerintah hanya menganggap Gafatar hanya sebuah organisasi Sosial. Tetapi setelah ada informasi bahwa Gafatar merupakan organisasi penistaan agama, maka pemerintah lebih meningkatkan pengawasan terhadap gerak gerik terhadap eks anggotanya.
 
"Dulu kita bukan kecolongan, karena dulu kita menganggap Gafatar adalah sebuah organisasi sosial seperti organisai lainnya. Makanya pemerintah sempat berbaur dengan organisasi tersebut. Tetapi sekarang kepada pemerintah, penegak hukum dan masyarakat diminta sama sama mengawasi tentang keanggotaan Gafatar, jika ada segera laporkan kepada pihak yang berwajib," tegas Noviwaldi.
 
Hal senada juga dikatakan Anggota Komisi A DPRD Riau, Taufik Arrahman. Ia meminta jika ada warga Riau yang di pulangkan agar di beri pembinaan khusus bagi anggota eks Gafatar tersebut. 
 
"Kalau menurut informasi yang saya dapat dari Kesbangpol, di Riau tidak ada di temukan penganut Gafatar, tapi kalau pun ada nantinya kita minta instansi terkait melakukan pembinaan khusus bagi mereka," kata Taufik.
 
Taufik juga menghimbau saat pemulangan anggota eks Gafatar tersebut agar tidak dikucilkan oleh masyarakat di lingkungan.Sehingga tidak terjadi gesekan ditengah masyarakat.
 
"Peran pemerintah dalam hal ini sangat di penting agar keamanan masyarakat yang ada di wilayah lingkungan eks Gafatar dapat terjaga. Untuk itu DPRD meminta kepada dinas terkait melakukan pembinaan dan pengawasan, apa bila ada hal-hal yang menyimpang yang di lakukan agar di bina sesuai aturan," ujar Taufik. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index