RENGAT (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melalui Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluaga Berencana (BP3AKB) tetapkan Desa Beligan Kecamatan Seberida sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB).
Penetapan tersebut mengacu kepada indikator pertumbuhan KB dan penegendalian penduduk.
“Berbagai proses sudah dilakukan, mulai dari tinjau lapangan bersama BKKBN Provinsi Riau hingga penyiapan SK oleh Kelapa Dearah yang saat ini tengah di proses untuk penetapan Desa Belagan sebagai Kampung KB,” ujar Plt BP3AKB Kabupaten Inhu Ir Penni Darius.
Menurutnya, program Kampung KB merupakan program Nasional yang harus didukung oleh setiap daerah. Sementara di Kabupaten Inhu, program tersebut sudah mulai berjalan dengan menyiapkan berbagai admintrasi.
Program Kampung KB pada prinsifnya sebagai upaya meningkatkan program KB selama ini. Sehingga apa yang menjadi target dalam pelaksanaan program KB dengan ditindak lanjutinya dengan Kampung KB, akan lebih baik lagi.
Tidak hanya itu, melalui program Kampung KB tersebut juga diprogramkan untuk pembangunan keluarga. Dimana, melalui Kampung KB tersebut, ada tiga pase kehidupan manusia yang menjadi perhatian serius mulai dari bayi, remaja hingga lanjut usia (lansia).
“Selama ini hanya difokuskan kepada pasangan subur untuk melaksanakan program KB tetapi saat ini juga diprogramkan untuk kesehatan masyarakat hingga pengingkatan kesejahteraan kelaurga,” ungkapnya.
Begitu juga sebutnya, dalam pelaksanaan program Kampung KB juga harus didukung oleh setiap stakeholder terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dan lainnya. Karena, melalui instansi terkait ini akan dapat memacu peningkatan kesejahteraan kelaurga terutama di Desa Beligan sebagai Kampung KB.
Untuk itu sebutnya, ditahun 2016 ini Pemkab Inhu khususnya dari BP3AKB belum dapat berbuat banyak. Sebab, ditahun 2016 ini belum sempat memasukan anggaran Kampung KB kedalam APBD.
“Intruksi penunjukan Kampung KB setelah pengesahan APBD. Sehingga saat ini terpaksa hanya memanfaatkan dana bantuan Pusat untuk program tersebut,” terangnya. (R02)
Listrik Indonesia
