Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Pemprov Garap Potensi Wisata Alam 4 Sungai Besar di Riau

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Pemprov Garap Potensi Wisata Alam 4 Sungai Besar di Riau
Andi Rachman
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemprov Riau melalui Disparekraf menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, salah satunya dengan membidik potensi empat sungai utama sebagai objek pariwisata alam.
 
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan daerahnya memiliki potensi wisata yang bagus dan tidak kalah dibandingkan daerah lain di Tanah Air.
 
"Potensi wisata di Riau tidak kalah dibandingkan daerah lainnya, disini ada empat sungai besar yaitu Siak, Kampar, Rokan, dan Indragiri, belum lagi potensi di pesisir Riau," katanya Kamis (18/8/2016).
 
Andi sapaan akrab gubernur ini menjelaskan potensi wisata di sekitar aliran sungai bisa dikelola dengan baik dan menjadi potensi pendapatan bagi daerah. Menurutnya, keunggulan ini harus dikemas dengan baik dan dikembangkan sesuai target wisatawan yang diharapkan.
 
Dia mencontohkan bila melihat negara tetangga Malaysia, objek wisata yang dijual adalah barang buatan tetapi bisa mendatangkan kunjungan wisatawan. "Kalau lihat ke Malaysia seperti Langkawi, di sana itu ada patung dan wisatawan datang ke sana, Riau pun seharusnya bisa karena potensi alam di sini sudah ada," katanya.
 
Dampak positif lain dari pengembangan wisata alam ini menurutnya, bisa memacu tumbuhnya industri kreatif berupa perajin oleh-oleh atau souvenir, dan usaha penginapan dari masyarakat setempat.
 
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau, Fahmizal Usman, menurutnya Riau memiliki potensi yang sama besarnya dengan provinsi yang ada di Barat ataupun Utara Sumatera, tinggal pengelolaannya saja.
 
Menurutnya potensi wisata yang dimiliki oleh Provinsi Riau tidak terlepas dari empat batang sungai yang mengalir di Provinsi ini.
 
 
Sungai Siak
 
"Di Sungai Siak ada Istana Siak, Bono bermuara di Sungai Kampar, bakar tongkang di Sungai Rokan, pacu jalur di Sungai Indragiri. Artinya dari ke empat batang sungai tersebut juga ada destinasi lain yang memiliki potensi seperti Candi Muara Takus, Rimbo Tujuh Danau, dan lain sebagainya," terangnya.
 
Dengan mengacu pada empat konsep pengembangan pariwisata ini maka Riau sebenarnya sudah memiliki tempat tujuan wisata tetapi bagaimana kemudian pemerintah dapat mengakomodir sarana dan prasara wisata tersebut apakah dengan pihak pengembang swasta atau travel agen.
 
"Masalahnya masih sedikit sekali travel agen yang menyediakan perjalanan wisata lokal di daerah ini, mereka lebih tertarik menjual destinasi wisata luar,ini akan menjadi perhatian tersendiri nantinya," ucapnya.
 
Ia menyakini jika tempat wisata yang telah ada secara alami di empat aliran sungai tersebut merupakan potensi strategis yang dimiliki oleh Provinsi Riau.
 
"Oleh sebab itu upaya promosi akan lebih ditingkatkan lagi agar potensi wisata alami yang dimiliki Riau dilirik oleh wisatawan," tutupnya.
 
Sebelumnya Association of the Indonesian Tours and Travel Agency (ASITA) Provinsi Riau akan mengangkat potensi pariwisata aliran sungai Indragiri tepatnya di Indragiri Hilir Riau karena potensi wisata di daerah itu dinilai belum dikelola dengan baik.
 
Sungai Rokan 
 
Ketua ASITA Riau Dede Firmansyah mengatakan ada beberapa objek wisata yang berpotensi di aliran sungai Indragiri Hilir, seperti Kawasan Konservasi Pulau Baso, Pantai Solop dan beberapa objek air terjun.
 
“Secara geografis, Indragiri Hilir punya potensi, seperti air terjun dan Sungai Indragiri Hilir. ASITA akan mempromosikan daerah ini sebagai salah satu objek wisata unggulan di Riau, sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Riau yang difokuskan pada tahun ini,” katanya.
 
Kawasan konservasi Pulau Baso adalah salah satu objek yang juga bisa diteliti oleh pegiat hutan dan lingkungan hidup baik dari nasional maupun internasional. Tempat itu kaya dengan jenis flora dan fauna yang langka dan dilindungi.
 
Dede mengatakan pihak pengusaha biro pariwisata memerlukan peran penting dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. ASITA juga meminta Bandara perintis Tempuling di daerah itu perlu diaktifkan kembali.
 
Bandara merupakan salah satu pintu masuk dan mempermudah askes wisatawan ke daerah itu. Dede juga meminta pemerintah untuk membenahi akses jalan agar wisatawan dari Pekanbaru dan daerah lain dapat lebih mudah menjangkau Indragiri Hilir.
 
Adapun kunjungan pariwisata di Riau menurut catatan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu kunjungan wisman pada 2015 lalu mencapai 55.000 kunjungan dan pada 2016 ditargetkan sebanyak 100.000 kunjungan. (R02/Advertorial)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index