Warga Pedalaman di Riau Ini Masih Sulit untuk Bero

"Doa Jangan Sampai Sakitlah, Kalau Sakit Susah Berobat, Paling ke Dukun'

Ilustrasi
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai memanglah sesuatu yang cukup sulit.
 
Ini diakui seorang warga yang tinggal di Desa Kota Baru Kecamatan Keritang Kabupaten Inhil, Nurhadi. 
 
Jarak Desanya sendiri dari Ibukota Kabupaten Kota Tembilahan harus memakan waktu empat jam perjalanan.
 
Menurut Nurhadi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di kampung halamannya sangat sulit, tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan pemerintah selama ini pelayanan maksimal di daerah pelosok.
 
"Doa jangan sampai sakitlah, kalau sakit susah cari tempat berobatnya jauh. Bahkan ada yang sakit dulu hanya diobati sama dukun kampung aja, karena sulitnya layanan kesehatan," ujar Nurhadi seperti dimuat Tribun.
 
Kampungnya memiliki puskesmas, hanya saja Puskesmas yang ada tidak seperti yang diinginkan masyarakat dan yang dijanjikan Pemerintah.
 
"Ada Puskesmas cuma sore sudah tutup, jadi kalau sakitnya malam jadi bingung warga mau berobat kemana, ke Kota jauh, adapun Puskesmas di Desa sebelah tutup juga,"ungkap Nurhadi.
 
Tidak hanya itu dokter pun menurutnya tidak ada yang bertugas di Puskesmas tersebut. Hanya ada perawat dan Bidan yang tidak bisa melayani masyarakat dengan maksimal.
 
"Makanya banyak juga warga sini malas berobat, akhirnya sakit-sakit dibiarkan begitu saja dan akhirnya meninggal. Karena banyak juga yang tidak paham birokrasi dan pelayanan kalau harus berobat ke Kota,"ujarnya.
 
Menurut data yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Riau ada sebanyak 221 yang beroperasi di Riau. sedangkan yang sudah Rawat Inap menurut data tahun 2016 baru sekitar 75 Puskesmas yang tersebar di seluruh Riau. (R17/Tp)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index