Gara-gara Jalan Di-portal Pemkab karena Konflik Lahan, Kemacetan Mengular di Desa Tibun, Kampar

Gara-gara Jalan Di-portal Pemkab karena Konflik Lahan, Kemacetan Mengular di Desa Tibun, Kampar

BANGKINANG (RIAUSKY.COM) - Buntut pemasangan portal oleh Pemerintah Kabupaten Kampar, ruas jalan Desa Tibun, Kecamatan Kampar - Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar sempat mengalami kemacetan hingga lebih kurang 2 kilometer, Rabu (4/4/2018).

Pemasangan portal ini membuat masyarakat terutama pengemudi truk kecewa karena aktivitas mereka menjadi terganggu. Pemasangan portal berlangsung sejak Selasa (3/4/2018) malam hingga Rabu (4/4/2018) siang. 

Hanya mobil minibus yang bisa melintas. Sedangkan truk colt diesel dan truk besar tidak bisa lewat. Arus lalu lintas di jalan yang menghubungkan Kecamatan Kampar dengan Kecamatan Gunung Sahilan dan wilayah Rantau Kampar Kiri ini sudah normal kembali karena pihak Dishub Kampar sudah membuka portal.

"Kami sayangkan kenapa ini terjadi, kok sampai begini. Saya tadinya mau buru-buru ke Kebundurian tapi malah nyangkut di sini," ucap salah seorang warga Roni (35) seperti dimuat suarakampar.com.

Pemasangan portal ini juga mendapat protes dan kecaman pedas dari tokoh masyarakat. Sebelumnya ninik mamak Kenegerian Rumbio juga telah berkirim surat ke Bupati Kampar.

"Persoalan masyarakat Desa Kampar Kecamatan Kampa dengan PT Tasmapuja hendaknya jangan di bawa kesini," ujar tokoh masyarakat Desa Padang Mutung, Hj Lasmini kepada Wartawan di lokasi permortalan jalan tersebut, Rabu (4/4/2018) pagi.

"Yang macam iko nan idak manyalegho, masalah ughang lain, awak siko nan mananggung resiko," ujarnya dalam bahasa Ocu (Bahasa Daerah Kampar red).

Terlebih katanya  pemortalan jalan tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada pihak Desa Koto Tibun dan masyarakat Koto Tibun dan sekitarnya.

Ia menambahkan, jika portal ini sampai digembok tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat di Kenegerian Rumbio. "Kami akan bongkar portal itu," ujarnya.

Pemasangan portal ini juga berdampak kepada ekonomi masyarakat karena banyak masyarakat bergantung mencari makan dengan bekerja membongkar muat pakan ikan.

Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kampar agar membuka portal ini supaya aktivitas masyarakat tidak tergangu.

Dari pantauan, beberapa petugas dari Satpol PP Kampar dan polisi tampak kesulitan membuka portal sebelum dibuka personil Dinas Perhubungan Kampar. Kemacetan sempat sulit diurai karena mobil truk pengangkut buah sawit antri dan tak beraturan.

Salah seorang supir truk pengangkut buah sawit, berinisial AR mengaku kesal dengan pemortalan ini. "Jika portal ini terus dipasang, kami akan membongkar portal tersebut karena kami susah lewat," katanya.

Beberapa pihak menyebutkan bahwa pemasangan portal ini tak ada sosialisasi.

Diketahui, pemortalan jalan Sei Tibun - Kebun Durian merupakan wujud kekecewaan Pemda Kampar terhadap sikap PT Tasmapuja yang mengingkari hasil musyawarah yang telah disepakati terhadap penyelesaian sengketa lahan seluas 56 hektare dengan masyarakat Desa Kampar Kecamatan Kampa.

Sebelumnya Bupati Kampar H Azis Zaenal telah mengadakan rapat terkait konflik lahan antara PT Tasmapuja dengan warga. Rapat dilaksanakan di rumah dinas Bupati Kampar di Bangkinang.

Ada 3 poin kesimpulan dihasilkan yakni, pertama, pada tangal 2 April 2018 dilaksanakan pemasangan portal pada jalan Kabupaten Kampar. Kedua, membuat surat kepada Forkopimda terhadap pemasangan portal dan ketiga, pelaksanaan pemasangan portal dilakukan oleh Satpol PP dan Dinas Perhubungan Kampar.

Rapat tersebut dihadiri Wakil Bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto, Kadisbunnakeswan Kampar, H Bustan, Kasatpol PP Hambali, Kabag Ops Polres Kampar, F Tambunan Pasi Intel Kodim diwakili Staf, Kontahan, Camat Kampa, Kholis Febriyasmi dan Kades Kampar, Lukman Efendi. (R10)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index