Pekanbaru Lulus Assessment Gerakan Menuju 100 Smart Cities

Pekanbaru Lulus Assessment Gerakan Menuju 100 Smart Cities
Penentuan 100 kota penerapan smart cities nasional yang ditaja kementerian Kominfo Republik Inodnesia.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Kota Pekanbaru menjadi satu-satunya kota di Riau yang lulus Assessment Smart City yang digelar Kementrian Komunikasi dan Informatika. 

Hal tersebut tertuang dalam surat dengan nomor B-217 KOMINFO/DJAI/AI.01.05/04/2018 tertanggal 9 April 2018 dari Kemenkominfo. Dengan hal tersebut, Pekanbaru menjadi bagian dari Program Menuju 100 Smart City dari Pusat.

Salah satu poin dalam surat tersebut menyebutkan jika Pemko Pekanbaru diminta untuk memperlajari draft kesepakatan bersama antara Kemenkominfo dan Pemko Pekanbaru. 

Surat yang ditandatangni Dirjend Aplikasi Informastika, Semuel Abrijani Pangerapan ini adalah buah hasil dari pemaparan Wali Kota Pekanbaru, DR. H. Firdaus, MT yang saat ini cuti kampanye beberapa waktu lalu.

Pelaksana Tugas Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi SSi saat melakukan uji coba presentasi di command center Pekanbaru.

Seperti diketahui pada 5 Maret 2018 lalu ada 4 Kabupaten/Kota di Riau yang terpilih untuk mengikuti assessment Gerakan Menuju 100 Smart Cities di Jakarta yaitu Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar. 

Setelah dilaksanakan assessment terhadap 4 Kabupaten/Kota tersebut maka Kota Pekanbaru terpilih dan dinyatakan Lulus assessment Gerakan Menuju 100 Smart Cities.

Pada lampiran surat, Kota Pekanbaru terdapat di urutan ke 20. Terlihat juga Pemko di Sumatera lainnya yang lulus, seperti Pemko Medan, Pemko Binjai, Pemkab Langkat, Pemko Palembang, Pemkab Muara Enim, Pemko Padang, Pemkab Deli Serdang, dan Pemko Sibolga.

Sebagai catatan, Gerakan Menuju Smart City sudah bergulir sejak 2017. Saat itu, 25 kabupaten/kota terpilih untuk mengikuti kegiatan ini. Sementara, 25 kabupaten/kota lainnya ditargetkan mengikuti kegiatan ini pada tahun depan. 

Suasana ekspose kegiatan smart government melibatkan sejumlah instansi terkait di lingkungan Pemko Pekanbaru.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, smart city tak hanya pemenuhan atas kebutuhan teknologi. “Kita harus mendefinisikan dulu manfaat apa yang ingin diberikan kepada masyarakat, baru kemudian mencari teknologi yang relevan,” kata Rudiantara. 

Pemilihan kabupaten/kota untuk mengikuti kegiatan ini dilakukan melalui seleksi dengan melihat berbagai parameter, seperti kondisi keuangan daerah, peringkat dah status kinerja penyelenggara pemerintah daerah berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, serta indeks Kota Hijau yang diterbitkan Kementerian PUPR. 

Awalnya, 120 terpilih menjadi kandidat untuk mengikuti proses assesment di Jakarta. Kesiapan diukur melalui visi kepala daerah serta kelengkapan infrastruktur, regulasi dan SDM yang mengacu pada konsep pemerataan dan Nawa Cita. Setelah penandatangan ini, daerah akan mendapatkan pendanoingan guna menyusun master plan. 

Pendampingan dilakukan oleh akademisi dan praktisi smart city dari berbagai institusi seperti i Universitas Indonesia, ITB, Perbanas dan UMN. Master plan yang dihasilkan akan mencakup rencana pembangunan smart city di masing-masing kabupaten/kota dalam 5-10 tahun ke depan. Selain itu, setiap daerah juga akan memiliki program pintas yang hasilnya bisa dirasakan masyarakat dalam setahun ke depan.

10.000 Masyarakat Pekanbaru Telah Nikmati Fungsi Smart Card
Kepala Bidang E-Gov dan Pengembangan Teknologi Informasi Dinas Kominfo Pekanbaru menyatakan, saat ini sudah 10.000  masyarakat Pekanbaru miliki dan menikmati fungsi dari Smart Card dalam aktivitas sehari-hari. 

"Respon masyarakat dengan hadirnya smart card  sangat bagus, ini adalah program dari Walikota Pekanbaru untuk mewujudkan kota Pekanbaru Smart City yang madani," jelas Kabid E-Gov Diskominfo Pekanbaru, Deni Hidayat, Kamis (5/4).

Disebutkannya, dari 10.000 smart card yang telah tersebar kepada PNS Kota Pekanbaru, Pedagang pasar pemerintah , anak sekolah dan dan warga Pekanbaru. 

" Smart Card  rencananya pada tahun ini akan kita bagikan 56 ribu keping. Sekarang sudah terbagikan 10ribuan keping. Dalam waktu dekat ini kita akan bekerja sama dengan BNI membagikan smart Card ini kepada masyarakat di kawasan Car free day jalan Gajah Mada, " jelas Deni lagi. 

Lanjut, Deni menjelaskan untuk mendapatkan Smart Card masyarakat tidak perlu bingung cukup dengan fotocopy KTP saja maka pihak bank BNI akan memberikan kartu pintar tersebut. 

"Fungsinya sangat banyak, mulai dari parkir, jajan sekolah, pembayaran retribusi pasar, bus TMP dan banyak lagi," singkatnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index