Sepekan di RSUD Arifin Ahmad karena Kanker Ovarium, Nursayani Belum Juga Ditangani Secara Medis

Sepekan di RSUD Arifin Ahmad karena Kanker Ovarium, Nursayani Belum Juga Ditangani Secara Medis
Nursayani

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Nasib miris yang menimpah Nursayani (16), warga Kelurahan Balam Sempurna, Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, gadis remaja pengidap penyakit 'Kanker Ovarium' yang saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad masih belum mendapat penangan secara pasti atau khusus secara medis.

Hampir sepekan 'terombang-ambing' di Kota Pekanbaru, akhirnya tepat hari ini Kamis (19/7/18) siang, Nursayani mendapatkan ruangan rawat biasa non IGD.

Betapa tidak, Kanker Ovarium ialah, kanker yang tumbuh pada indung telur atau ovarium. Penyakit ini menduduki posisi ketujuh di antara jenis-jenis kanker yang paling umum menyerang wanita. Setiap tahunnya, ada sekitar 250.000 kasus kanker ovarium di seluruh dunia, yang menyebabkan 140.000 kematian per tahun.

Kanker ini dapat muncul pada segala kelompok usia, tapi umumnya terjadi pada wanita yang sudah masuk masa menopause atau berusia di atas 50 tahun. sedangkan Kanker Ovarium ada tiga jenis berdasarkan lokasi awal perkembangan kanker.

1. Tumor epitelial, sel kanker muncul pada jaringan pembungkus ovarium. Ini merupakan jenis kanker ovarium yang paling banyak terjadi.
2. Tumor stromal, kanker muncul pada lapisan di mana terletak sel-sel penghasil hormon. Jenis kanker ini termasuk jarang. Hanya sekitar 7 di antara 100 kasus kanker ovarium yang merupakan jenis ini.
3. Tumor sel germinal, kanker berkembang pada sel-sel penghasil telur. Jenis kanker ovarium ini cenderung terjadi pada wanita usia muda.

Sementara, dari gejala Kanker Ovarium sendiri jarang menimbulkan gejala pada stadium awal. Kalaupun ada, gejala-gejalanya menyerupai konstipasi atau gejala pada iritasi usus. Oleh sebab itu, kanker ovarium biasanya baru terdeteksi ketika kanker sudah menyebar dalam tubuh.

Adapun beberapa gejala yang umumnya dialami oleh penderita kanker ovarium adalah, Perut selalu terasa kembung, Pembengkakan pada perut, Sakit perut, Penurunan berat badan, Cepat kenyang, Mual, Perubahan pada kebiasaan buang air besar, misalnya konstipasi (sulit buang air besar), Frekuensi buang air kecil yang meningkat dan terasa sakit saat berhubungan intim.

"Kita sudah hampir sepekan di Pekanbaru, cukup lelah dan letihlah mengurus semua ini. Kami disini bertahan hanya demi Nursayani, tidak lain tidak bukan. Memang sudah nasib kami seperti ini. Ini kita semua perjuangkan demi adik kita Sani (sapaan akrab gadis remaja 16 Tahun itu) sembuh," demikian kata Taufik Saragih, salah seorang perwakilan yang sampai saat ini menemani Sani di Pekanbaru, Kamis (19/7/19) saat dikonfirmasi via selulernya.

Taufik Saragih sendiri juga merupakan salah seorang Wartawan yang asal Kabupaten Rokanhilir, Selain bersama orang tua Sani, RT dan salah seorang warga, kini Sani mendapat suport dari berbagai kalangan Wartawan yang berada di Kota Pekanbaru.

"Alhamdulillah, respon dari rekan-rekan wartawan di Pekanbaru sangat positf dan mau membantu, sama seperti waktu rekan-rekan wartawan kita di Rokanhilir saat menggalang dana untuk Nursayani," ujarnya.

Dilanjut Taufik, pihak keluarga dan kita tidak kuasa kalau melihat kondisi Sani saat ini, selain sudah terobang ambing selama sepekan di Pekanbaru, perawatan seperti yang diharapkan masih sangat jauh dari harapan.

"Entahlah, kami sudah tidak tau harus berbuat apa lagi, jika kejadian selisih paham dengan pihak-pihak Rumah sakit dan BPJS sudah menjadi hidangan harian. Belum lagi kita mikirkan anak yag dirumah yang sudah sepekan ditinggalin, Istri dan lain-lain. Saya dan teman-teman disini hanya mengingat ucapan Sani "Sani mau sembuh, Sani pingin dirawat sampe sembuh" ujar Taufik yang sembari mengingat kata-kata Sani, dan terdengar isak tangis sedih dari Taufik, dan menyambungkan.

"Persedian materi semakin lama semakin menipis, jika bantuan dari pihak manapun baik Pemerintah Daerah, Provinsi dan lain-lainnya. Taufik beserta rekan-rekan Wartawan yang ada dipekanbaru  akan terjunlangsung kejalan, guna menggalang dana untuk berobat Sani," tutupnya. (R15)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index