Awalnya Nyamar Jadi Penjual Duku, Tim Mabes Polri Periksa Sejumlah Warga Desa Alim-Inhu, Dibawa Malam Dipulangkan Pagi

Awalnya Nyamar Jadi Penjual Duku, Tim Mabes Polri Periksa Sejumlah Warga Desa Alim-Inhu, Dibawa Malam Dipulangkan Pagi
Hamparan kebun kelapa sawit masyarakat di desa alim kecamatan batang cenaku kabupaten indragiri hulu. (GATRA/Abdul Azis/RT)

RENGAT (RIAUSKY.COM) - Jukhendri tak pernah menyangka kalau kedatangannya ke Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau, berujung apes.

Lelaki 44 tahun ini diperiksa Tim Mabes Polri yang datang ke desa itu hingga 6 jam. 

"Saya diperiksa di Polsek Batang Cenaku dari jam 21.00 wib hingga jam 03.00 wib dini hari," cerita lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai juru peta ini seperti dikutip dari Gatra.com, Sabtu (28/7) di Pekanbaru. 

Tiga hari lalu, Jukhendri datang bersama tiga orang temannya ke perkampungan itu. 

Kebetulan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau memintanya untuk melakukan pemetaan kebun kelapa sawit milik masyarakat di Desa Alim.

Tapi sekitar dua kilometer sebelum tiba di lokasi yang dituju, Jukhendri sudah dihadang oleh polisi berpakaian sipil. 

"Waktu itu kami akan sampai ke jalan yang rusak. Tapi di situ sudah ada pula mobil yang terpuruk. Kami turun, eh tiba-tiba orang-orang yang ada di dalam mobil terpuruk itu menghampiri kami dan mengatakan mereka adalah polisi. Kami kemudian digelandang ke Polsek Batang Cenaku," katanya.

Di Polsek Batang Cenaku, Jukhendri dicecar ragam pertanyaan. Termasuk soal adanya informasi beroperasinya perusahaan kelap sawit yang beroperasi di kawasn tersebut. 

"Saya bilang kalau saya hanya seorang pekerja yang kebetulan dapat job dari Apkasindo. Walau sempat ditakut-takuti, jawaban saya tetap itu dan memang untuk pemetaanlah saya datang ke sana," ujarnya. 

Salah seorang warga, Bona 48 tahun cerita, dua hari sebelum tim datang, polisi rupanya sudah masuk ke perkampungan itu dengan menyamar sebagai pedagang duku. 

"Duku yang biasanya dijual di luaran Rp14 ribu, dijual Rp10 ribu. Ramailah orang membeli. Lalu uniknya, kalau warga enggak punya duit, boleh ngutang. Meski mulai berasa aneh, warga tetap saja membeli duku tadi," katanya. 

Dua hari setelah jual beli duku berlalu kata Bona, datanglah rombongan polisi ke perkampungan yang dijejali kelapa sawit milik warga itu. 

"Setiap warga diinterogasi. Yang mengelak langsung disodori foto diri warga itu. Warga kagetlah," terang Bona. 

Tak hanya diinterogasi di lapangan, sebagian warga juga digelandang ke Polsek Batang Cenaku. Di aula Polsek itu kemudian warga tadi diinterogasi. "Mereka dibawa malam dan dipulangkan pagi," katanya. 

Hingga kini belum jelas dari divisi mana tim dari Mabes Polri itu dan tujuan utamanya apa, juga belum jelas. 

Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting pun masih enggan untuk mengurai soal kedatangan tim dari Mabes Polri tadi. 

"Silahkan saja langsung konfirmasi ke tim Mabes ya, biar infonya benar-benar update. Kami Polres sifatnya hanya mendampingi. Perihal yang lainnya semua kendali Mabes," katanya melalui aplikasi pesan singkat. (R18)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index