SADIS...Pria Pakai Sabuk PDH TNI Tewas Dibunuh, Leher Dipenggal, Kepala Terpisah Sejauh 15 Meter

SADIS...Pria Pakai Sabuk PDH TNI Tewas Dibunuh, Leher Dipenggal, Kepala Terpisah Sejauh 15 Meter
Kondisi tubuh pria tanpa identitas saat ditemukan. (ist/metro24jam.com)

RIAUSKY.COM - Para pekerja panen di kebun sawit milik dari M Syarif Keliat, di Dusun III Namorube Jahe, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, mendadak heboh setelah mereka menemukan sesosok mayat, Minggu (5/8/2018) lalu.

Sesosok jasad pria, yang memakai sabuk PDH TNI itu ditemukan dengan kondisi kepala terputus dari badan. Sontak, temuan itu membuat para buruh panen itu ketakutan dan akhirnya tak jadi bekerja.

Kapolsek Kutalimbaru, AKP Martualesi Sitepu, membenarkan adanya peristiwa itu.

“Sekira pukul 16.00 Wib kita dihubungi Kepala Desa Namorube, Jul Sedta Ginting, yang menerangkan bahwa telah ditemukan mayat berjenis kelamin laki laki di TKP,” kata AKP Martualesi seperti dilansir Metro24jam.com.

Adalah Pairun (56), warga Dusun Ban Reja, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Langkat dan temannya, Sumardi (46), orang yang pertama kali menemukan jasad tersebut. Temuan itu kemudian mereka laporkan kepada Dedi Arianto Keliat (32), anak pemilik kebun, yang kemudian meneruskan kepada Kades Namorube Julu.

Mendapat laporan itu, selanjutnya Kapolsek didampingi Kanit Reskrim dan Pawas serta piket fungsi dibantu anggota Babinsa Kutalimbaru, Serda Elfri Suyatno Sihombing, turun ke TKP.

“Kita dapati mayat dalam posisi telungkup dan kepala terpisah dari badan sekitar sejauh 15 meter,” sambungnya.

Selanjutnya, Kapolsek meminta bantuan Tim Inafis Sat Reskrim Polrestabes Medan untuk turun dan melakukan olah TKP.

“Saat ini mayat sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan otopsi,” jelas AKP Martualesi, Minggu (5/8/2018) malam.

Adapun ciri-ciri mayat tersebut, seperti dijelaskan Kapolsek, ditaksir usia lebih kuran 40 tahun, memakai kemeja merk Cardinal warna putih, celana jeans abu-abu merk Levis dan mengenakan sabuk PDH lambang TNI AD.

“Belum ada warga Desa Namorube Julu yang mengenali korban dan yang merasa kehilangan anggota keluarga. Hingga saat ini kami masih di lapangan melakukan penyelidikan,” jelas AKP Martualesi.

Kapolsek juga mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk dapat melihatnya di RS Bhayangkara Polda Sumut atau menghubungi Polsek Kutalimbaru.

Diduga Dibunuh Setelah 22 Juli 2018
Kuat dugaan, pria tersebut sudah lama dibunuh dan dibuang ke perkebunan sawit tersebut. Hal itu terlihat dari kepala korban yang sudah nyaris tinggal tengkorak.

Pernyataan itu diperkuat oleh Dedi S Keliat, anak pemilik kebun sawit, ketika dihubungi metro24jam.com, Minggu (5/8/2018) malam. Dia mengatakan, selain tidak mengenal pria tersebut, mereka panen terakhir pada 22 Juli 2018 lalu.

“Kami kan biasanya panen 2 minggu sekali. Jadi, terakhir panen tanggal 22 kemarin, itu (jasad) itu belum ada,” sebut Dedi.

“Tadi pas jadwal panen. Kami kan, kalau panen aja baru ke ladang. Jadi tadi baru tahu [ada mayat] itu. Karena kami pun nggak tinggal di situ,” sambung dia.

Menurut Dedi, Minggu sore itu, para pekerjanya pun terkejut ketika menemukan jasad tersebut sudah ada di kebun mereka.

“Terakhir, orang itu (buruh panen), gak jadi manen lagi. Takut orang itu,” pungkas Dedi. (R03)

Listrik Indonesia

#Pembunuhan Sadis

Index

Berita Lainnya

Index