Juru Masak Istaka Karya Dibunuh KKB, Banyak Luka Tembak di Alat Vitalnya, Istri: Saya Harus Terima Kepergiannya

Juru Masak Istaka Karya Dibunuh KKB, Banyak Luka Tembak di Alat Vitalnya, Istri: Saya Harus Terima Kepergiannya
Aparat TNI dan Polri mengevakuasi jenazah Matius Palinggi dari RSUD Wamena menuju Kodim 1702/Wamena(John Roy Purba)

RIAUSKY.COM - Minggu, 9 Desember 2018. Sinar matahari yang menyusup di sela dedaunan hutan Nduga, Papua, menunjukkan posisi sudah lewat di atas kepala. Jarum jam memang sudah menunjuk ke pukul 13.00 WIT.

Tim gabungan TNI-Polri mencium bau menyengat. Mereka terus mengendus bau tersebut. Mereka melihat sesosok jasad terbujur. Sudah membusuk.

Namun karena cuaca yang dingin, pembusukan belum terlalu massif, sehingga masih bisa diidentifikasi. 

Jenazah itu adalah juru masak camp PT Istaka Karya, Matius Palinggi. Dia menjadi salah satu korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata.

Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan, kini dia disemayamkan di Markas Komando Distrik Militer Wamena. 

Menurut Aidi, Matius sebelumnya terdaftar sebagai korban yang berhasil kabur dari pembunuhan oleh KKB. Namun setelah diverifikasi ulang berkali-kali, ternyata terjadi kesalahan pencatatan nama oleh PT Istaka, saat evakuasi korban selamat.

"Korban selamat yang pada awalnya terdata atas nama Matius Palinggi, ternyata adalah Simon Tandi," jelas Aidi seperti dilansir Rakyatku.com.

Rencananya, setelah ibadah duka besok pagi, jenazah akan diterbangkan menuju Jayapura untuk selanjutnya diterbangkan menuju Makasar. Jenazah selanjutnya akan dimakamkan di kampung halaman korban, di Tana Toraja.

Hasil autopsi terhadap jenazah Matius, menunjukkan kekejaman KKB. Dilansir dari iNews, Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol Ramon Amiman, Senin (10/12/2018) mengatakan, dari tubuh korban ditemukan sejumlah luka bacokan benda tajam, juga beberapa luka tembak di alat vital, serta tubuh korban.

Diberitakan sebelumnya, KKB di bawah pimpinan Egianus Kogoya, meneror pekerja jembatan Jalan Trans Papua di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Total saat ini sudah ada 16 karyawan PT Istaka Karya dan seorang PUPR meninggal, serta lima lainnya masih belum diketahui kondisinya.

Sementara di Distrik Mbua, kelompok KKB menyerang pos militer. Seorang prajurit meninggal atas nama Serda Handoko, satu anggota Pratu Sugeng luka tembak di lengan. Dalam proses evakuasi jenazah, KKB juga terus menembaki aparat dan menyebabkan dua anggota terluka.

Saat ini, jenazahnya pun disemayamkan di Aula Kodim 1702/Wamena, untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halaman di Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (11/12/2018). 
Istri korban Matius Palinggi mengungkapkan, setelah mendengar adanya informasi kelompok KKB menyerang para pekerja PT Istaka Karya, selalu berdoa agar suaminya bisa selamat dari peristiwa itu. 

“Jadi melalui iman saya. Selalu berdoa kepada Tuhan Yesus, agar suami bisa selamat. Saya juga berkeyakinan selama jenazahnya belum ditemukan, selalu beranggapan almarhum masih hidup,” ungkap Berta saat ditemui di Aula Kodim, Senin (10/12/2018) sambil menangis. 

Di mata Berta, suami yang dinikahinya kurang lebih 4 tahun lalu, selalu berbuat baik kepadanya dan juga kepada banyak orang di sekitarnya. 

“Almarhum tak pernah marah kepada saya. Beliau sangat baik dan suka menolong. Kini setelah melihat jenazahnya, mau tidak mau saya harus menerima kepergiannya. Walaupun saya sangat terpukul,” katanya. 

Berta berharap, setelah jenazah suaminya ditemukan, sangat berharap agar perusahaan PT Istaka Karya mengurus proses evakuasi jenazah ke kampung halaman bersama keluarganya. 

“Saya harap jenazahnya segera dikirim ke Toraja. Semoga tidak ada halangan besok pagi segera diberangkatkan,” ungkapnya. (R01)

Listrik Indonesia

#31 Pekerja Trans Papua Dibunuh OPM

Index

Berita Lainnya

Index