Gara-gara Tiket Pesawat Mahal, Perusahaan Angkutan Darat di Riau Ketiban 'Durian Runtuh'

Gara-gara Tiket Pesawat Mahal, Perusahaan Angkutan Darat di Riau Ketiban 'Durian Runtuh'
Ilustrasi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Buntut mahalnya harga tiket pesawat domestik selama beberapa minggu terakhir, ternyata malah menjadi berkah bagi perusahaan angkutan darat antar provinsi.

Angkutan darat yang biasanya tak terlalu diminati untuk perjalanan jauh, kini malah menjadi pilihan masyarakat. Alasannya tak lain karena harga tiket pesawat domestik tak kunjung turun.

"Alhamdulillah sejak harga tiket pesawat naik ini terjadi peningkatan jumlah penumpang antar provinsi, khususnya pulau Jawa," ujar Andi, Petugas ticketing Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN) di Pekanbaru, Riau, Jumat (25/01).

Ia mengatakan ada lonjakan penumpang terjadi sejak mulai masuknya tahun baru 2019, seiring dengan meningkatnya harga tiket pesawat terbang.

"Untuk tujuan Jakarta, kenaikan ada sekitar 30% sampai 35%. Ini berkah buat kami," ungkapnya seperti dilansir dari Gatra.com.

Dikatakannya, meskipun mengalami peningkatan, pihaknya tidak menambah harga tiket untuk calon penumpang. 

"Tidak ada kenaikan harga tiket, kami naiknya cuma lebaran saja, sedangkan tanggal merah, natal dan tahun baru tidak ada naik," ungkapnya lagi.

Lanjut Andi lagi, lonjakan penumpang yang menggunakan jasa bus belakangan ini cukup wajar karena harga tiket pesawat yang mahal, bahkan sampai dua kali lipat lebih harga tiket bus.

"Dulu sempat harga tiket pesawat ke Jakarta Rp450 ribu, harga tiket bus Rp430 ribu, tentu orang memilih naik pesawat. Kalau bisa janganlah selevel sama bus harganya. Kalau selevel matilah perusahaan bus. Ini kita dapat keuntungan juga dengan harga tiket pesawat mahal ini," ungkapnya.

Disampaikan Andi, dalam satu hari ada tiga kali perjalanan bus PO SAN. Pagi pukul 10.00 WIB, lalu sore pukul 15.00 WIB dan pukul 16.00 WIB, butuh dua hari tiga malam perjalanan untuk sampai ke Jakarta.

Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait mengatakan dari tanggal 1-21 Januari, total ada 433 penerbangan yang dibatalkan di Bandara SSK II Pekanbaru. Dimana ada 429 penerbangan domestik dan 4 penerbangan internasional.

Ia mengatakan penyebab penerbangan dibatalkan karena penumpangnya sepi.

"Penyebab penumpang sepi ya bisa karena mahalnya harga tiket pesawat domestik, atau bisa jadi karena faktor lain," ungkapnya.

Lanjut Jaya, akibat tingginya harga tiket pesawat saat ini diakuinya akan membuat target PT Angkasa Pura II dalam pengembangan Bandara SSK II terganggu.

"Dalam waktu dekat padahal kita akan menambah kapasitas terminal. Kalau kapasitas terminal ditambah dan penumpang tidak ada bagaimana. Sedangkan penambahan kapasitas terminal itu ada biayanya. Pengembalian biaya investasi, kalau penumpang gak ada tentu relatif tidak tercapai," ungkapnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index