Sudah 5 Bulan Begini, Warga Kampar Kiri Panggul Bahan Makanan Sejauh 3 Kilometer

Sudah 5 Bulan Begini, Warga Kampar Kiri Panggul  Bahan Makanan Sejauh 3 Kilometer
Kondisijalan rusak parah di Kampar kiri yang menghubungkan belasan desa ke ibu kota kecamatan di Kampar Kiri

KAMPARKIRI (RIAUSKY.COM)- Selama lima bulan Jalan lintas alternatif Provinsi Riau-Sumbar putus. Jalan yang melintasi belasan desa itu tidak layak dan tidak bisa lagi dilalui warga. Terhitung dari Oktober 2018 hingga Januari 2019 ini jalan satu satunya ini tak mampu lagi dilalui.

Mulai dari Desa Lubuok Payuong,  Tanjung Mas,  Sungai Raja,  Sungai Rambai, Sungai Harapan,  Lubuok Oguong,  Sungai Sarik,  Muaraselaya, Deras Tajak,  Tanjuong Karang,  Batu Sasak,  Kebun Tinggi,  Ludai,  Lubuok Bigau,  kondisi masyarakatnya terkurung total.

Keinginan dari masyarakat untuk dapat menikmati jalan yang layak sangat jauh dari perkiraan dan harapan.

''Ini sungguh tidak adil. Sangat tidak manusiawi perlakuan yang kami terima. Zolim namanya ini,'' umpat warga yang melintasi jalan ini dengan badan penuh lumpur.

"Kami harus mengangkat sepeda motor kalau mau terus jalan.  Panjangnya lebih dari 3 km.  Ini paling parah,  beras pun harus kami pikul agar tidak masuk lumpur,''ujar Hendri bersama anaknya yang masih SD itu seperti dilansir dari riau potenza.

Jika terus dibiarkan, masyarakat pun sudah kelaparan. ''Kami sudah kelaparan.  Sudah lima bulan tanpa perhatian serius. Ini semacam pembiaran.  Kami tak dianggap manusia. Beribu janji telah kami dengar,  bahkan dari pak gubernur sendiri. Sayang masih belum ada realisasi hingga sekarang,'' kesalnya.

Hal inilah yang membuat warga puluhan desa akan kembali berjalan kaki menyampaikan aspirasi kepada petinggi negeri ini. ''Kami tak berhenti berharap.  Dan kami akan lakukan apa yang mampu kami lakukan. Jalan ini tidak hanya kami warga masyarakat yang menggunakan. Ada sebuah PT PSPSI yang sudah puluhan tahun memakai jalan ini.  Kami tak melihat apa yang dilakukan PT PSPSI terhadap jalan ini,  kecuali mereka panen.  Ini mereka mau panen,  tapi terlanjur sudah semakin parah,  maka mereka diam.  Harusnya pemerintah mempertanyakannya hal ini,'' ujar Amirullah selaku penasehat mahasiswa Rantau Setingkai (HIPEMARS).

Panjang jalan ini 80 km dari Lipatkain - Lubuk Agung - Kebun Tinggi batas Sumbar.(R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index