Mulai Tak Kompak, Pengamat Sebut Demokrat, PAN dan PKS Bakal Segera Tinggalkan Gerindra

Mulai Tak Kompak, Pengamat Sebut Demokrat, PAN dan PKS Bakal Segera Tinggalkan Gerindra
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti

RIAUSKY.COM - Tiga partai politik pengusung dan pendukung Prabowo-Sandiaga Uno pada pemilihan presiden 2019 disebut-sebut bakal meninggalkan Koalisi Adil Makmur.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti, mengatakan bahwa barisan BPN mulai tidak kompak menyikapi hasil pemilu, khususnya soal pilpres.

Ketidakkompakan tersebut terlihat setelah Ketum PAN Zulkifli Hasan bertemu calon presiden petahan Joko Widodo. Setelah itu Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersilaturrahmi dengan Jokowi dan kini disusul dengan Mardani Ali Sera yang menyebut tagar ganti presiden sudah berhenti.

"Artinya, tiga dari 4 partai politik resmi pendukung 02 seolah mengambil jalan berbeda dengan BPN dan lebih khusus lagi dengan Gerindra dan barisan ulama pendukung pasangan 02," kata Ray seperti dikutip dari AKURAT.CO, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Menurut Ray tiga partai PAN, Demokrat, dan PKS seperti lebih memilih jalan menunda klaim kemenangan dengan keyakinan mencapai 62%. Mereka juga terlihat tidak banyak mengkritik hasil situng KPU, yang diklaim 02 banyak kejanggalan.

"Sekalipun secara legal, koalisi ini masih berlaku, tetapi secara faktual, mereka nampaknya telah mencari jalan sendiri-sendiri, meninggalkan Gerindra dan barisan ulama pendukung 02 pada keyakinan kemenangan yang sudah dinyatakan berulang kali," imbuhnya.

Tindakan ini, kata Ray juga menyiratkan ketidakyakinan akan klaim yang sebelumnya mereka dengungkan oleh Prabowo. Bahwa hasil quick count tidak tepat, dan perhitungan di BPN yang menunjukkan hasil berbeda dari Situng dan quick count adalah hasil yang lebih dipercaya.

"Artinya lambat tapi pasti, tiga partai ini lebih menyerahkan hasil pilpres pada perhitungan manual KPU dan berusaha menghindar dari klaim kemenangan. Maka tanggal 22 Mei nantilah kepastiannya. Dan, nampaknya, kini hanya Gerindra dan barisan ulama dari ijtima ulama 3 yang masih yakin bahwa 02 menang diangka 62 persen," tandasnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index