Merdeka! Pernah Fitnah Jokowi, Pemred Obor Rakyat Setyardi Budiono Bebas Murni, Ini Curhatnya...

Merdeka! Pernah Fitnah Jokowi, Pemred Obor Rakyat Setyardi Budiono Bebas Murni, Ini Curhatnya...
Setyardi Budiono (berpeci)/FB Setyardi

RIAUSKY.COM - Setyardi Budiono akhirnya bebas murni. Pemimpin Redaksi Obor Rakyat itu sudah menerima Surat Pengakhiran Bimbingan dari Balai Pemasyarakatan Kemenkumham, Rabu (8/5).

Setyardi menerima langsung Surat Pengakhiran Bimbingan dari Pembimbing Kemasyarakatan, Marlan Parakas.

Setyardi bersama rekannya Redaktur Pelaksana, Darmawan Sepriyosa pada pertengahan tahun 2014 lalu dilaporkan atas tuduhan penghinaan dan fitnah terhadap Joko Widodo melalui tulisan di Obor Rakyat.

Melewati proses yang panjang, Setyardi akhirnya dijebloskan ke Penjara Cipinang, Jakarta pada 8 Mei 2018.

Dikutip dari RMOL.co, bebas murni hari ini, Setyardi baru saja memposting "curahan hari" di akun faceboknya Setiyardi:

Hari ini saya kembali menjadi manusia bebas. Merdeka. Balai Pemasyarakatan Kemenkumham telah mengeluarkan "Surat Pengakhiran Bimbingan". Artinya, saya tak lagi dikenai wajib lapor. Sudah boleh ke luar negeri. Jalan-jalan ke Planet Pluto pun boleh.

Tepat setahun lalu, 8 Mei 2018, saya dijebloskan ke Penjara Cipinang. Saya menjalani vonis setahun penjara karena menerbitkan Tabloid Obor Rakyat. Saya dikenai pasal 310 KUHP, terkait tulisan tentang orang tua Pak Jokowi.

Dari vonis setahun itu, saya menjalaninya 8 bulan di Penjara Cipinang yang penuh sesak. Kemudian saya mendapatkan "cuti bersyarat, CB" (pembebasan bersyarat), sehingga 4 bulan sisanya dijalani di luar penjara. Untuk mendapatkan CB harus melewati proses berjenjang --- berkelakuan baik saat dalam LP, aktif di kegiatan masjid, tak masuk daftar napi bermasalah. Dan terpenting evaluasi dukungan pihak keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Banyak pelajaran yang saya petik. Salah satunya tentang persahabatan. Di penjara saya memahat di batu ingatan siapa saja yang tulus memberikan dukungan. Juga memahat di hati, mereka yang pergi tanpa pesan. Begitulah. (Dalam hati saya bersumpah tak akan pernah meninggalkan kawan seiring).

Ada pelajaran penting lainnya. Selama di Penjara Cipinang saya dibatasi ruang dan waktu. Tak banyak yang bisa dilakukan, kecuali satu hal: menyerahkan hidup dan mati semata untuk Allah. Sejak bangun tidur, hingga tidur lagi, fokus ibadah. Semampunya. Dan ternyata itu pilihan tepat. Semua urusan, juga keperluan anak-istri di rumah, sepenuhnya dicukupkan. Hidup saya ditanggung Allah dengan jalan yang "tak disangka-sangka". Alhamdulillah.

Hari ini saya bebas. Saya ingin menjalani kehidupan seperti di dalam penjara: serahkan semua kepada Sang Khalik. Biar Dia yang mengurus kehidupan ini... (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index