Besok GERAK Lakukan Aksi Massa di KPU dan Bawaslu, Polisi Turunkan 11.000 TNI dan Polri

Besok GERAK Lakukan Aksi Massa di KPU dan Bawaslu, Polisi Turunkan 11.000 TNI dan Polri
Kombes Argo Yuwono

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Polisi akan mengawal ketat aksi unjuk rasa menuntut Jokowi di diskualifikasi dari kepesertaaan Pemilu Presiden yang akan dilaksanakan Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK), Kamis (9/5/2019) besok.

Tak kurang dari 11 ribu personel kepolisian dan TNI akan disiagakan untuk mengawal pelaksanaan unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia berjalan damai. 

Gerak sendiri merupakan gabungan massa yang diinisiasi oleh Mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, dan Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid.

''Kita sudah siapkan 11 ribu personel gabungan TNI dan Polri untuk melakukan pengamanan,'' ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Argo mengatakan, terkait aksi massa yang diinisiatori beberapa tokoh ini, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi tersebut.
 
Meski begitu,  Argo mengaku  belum dapat merinci berapa estimasi massa yang akan hadir pada unjuk rasa tersebut. Ia menuturkan, pihaknya masih melakukan pengecekan terkait hal tersebut. "Masih kita cek jumlah massa yang hadir," ucapnya.
 
Sebuah selebaran beredar yang berisi informasi mengenai aksi unjuk rasa ini. 
 
Adapun tuntutan dari unjuk rasa tersebut adalah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin.(R04) 


 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index