Avtur Hanya Kambing Hitam Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Ini yang terjadi di Indonesia

Avtur Hanya Kambing Hitam Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Ini yang terjadi di Indonesia
Pengisian bahan bakar avtur pada peswat Garuda Indonesia. Foto: internet

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Harga avtur ditekankan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bukan menjadi penyebab utama harga tiket pesawat menjadi mahal seperti sekarang ini.

Pasalnya harga harga avtur di Indonesia dinilai masih lebih murah dibandingkan Singapura.

"Harga avtur juga menjadi kambing hitam oleh teman-teman INACA, namun sejatinya harga avtur di Indonesia lebih murah dibandingkan di Singapura dan Malaysia. Bahkan harga avtur di Indonesia dikatakan sudah turun," ujar Ekonom Senior Indef Nurul Huda di Jakarta, Ahad (16/6/2019).

Lebih lanjut Ia justru, menilai monopoli yang dilakukan beberapa maskapai yang membuat harga tiket pesawat mahal. 

Hal itu tentunya menjadi pembiaraan dimana terjadi konsentrasian Pasar dan Monopoli ower. Sejak tahun 2010, nyaris tidak ada penambahan kompetitor di industri penerbangan domestik.

"Akibatnya tingkat konsentrasi hanya terfokus pada dua group penerbangan besar domestik yaitu Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group. Kedua perusahaan tersebut menguasai lebih dari 80% pangsa pasar nasional. Terlebih pada tahun kemarin ada pengambilalihan Sriwijaya Group oleh Garuda Indonesia yang menyebabkan tingkat konsentrasi dua perusahaan besar menjadi 96%," jelasnya.

Dia pun mengungkapkan, akar masalah industri penerbangan nasional saat ini adalah persaingan tidak sehat. "Cara gampang ya masukkan asing. Itu kebijakan instant, tapi menimbulkan masalah lain terhadap perekonomian, seperti saya ceritakan di atas," jelasnya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index