Prihatin Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Terjerat Hukum, Ampera Demo DPRD

Prihatin Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Terjerat Hukum,  Ampera Demo  DPRD
Aksi belasan orang massa Ampera di depan gedung DPRD Bengkalis.

BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Setelah melakukan aksi pekan lalu, belasan orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) kembali menggelar aksi di depan gedung DPRD Bengkalis, Selasa (2/7/2019).

Massa kembali datang menagih janji pimpinan dewan terkait sikap dewan terhadap pemerintahan saat ini.

''Kami datang untuk menagih janji, karena saat aksi pekan lalu pimpinan dewan menjanjikan kepada kami akan melakukan mediasi pada hari ini. Tapi anehnya kami tak diterima dan tak diizinkan masuk,” jelas Rezeki Hari Susanto, peserta aksi dilansir dari tribunpekanbaru.

Menurut dia, pada aksi kali ini masih tuntutan yang sama, terutama meminta ketegasan atau wewenang dewan terkait kondisi pemerintahan saat ini.

''Sekarang di Bengkalis terjadi krisis kepemimpinan. Karena sekarang Bupati tersangka dan wakil bupati juga bergelut dengan kasus hukum. Ini yang kita minta penjelasan dari DPRD. Sebab mereka wakil kita," tambahnya.

Dia mengatakan, jika tak ada persoalan jelaskan ke masyarakat. Sehingga masyarakat tahu, apa sebenarnya terjadi.

Meskipun belasan orang yang melakukan aksi tetap saja mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan juga Satpol PP Bengkalis.

Bahkan aksi hari ini masa hanya bisa berdiskusi dengan pihak kepolisian namun mendapat jalan buntu, karena tidak juga bisa masuk ke halaman Gedung DPRD Bengkalis.

Setelah melakukan orasi sekitar 45 menit akhirnya belasan mahasiswa membubarkan diri.

Sebelum membubarkan diri Rezeki Hari Santoso berjanji akan menggelar aksi lebih besar lagi.

"Kita akan melakukan aksi di Gubernur Riau dan Polda dalam waktu dekat. Bahkan akan lebih besar lagi,'' ujarnya.(R04)


 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index