Besok, Ribuan Buruh akan Kepung Istana

Besok, Ribuan Buruh akan Kepung Istana
Demo ribuan buruh beberapa waktu lalu

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Memburuknya situasi ekonomi sudah dirasakan kalangan buruh. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran mulai terjadi di sentra-sentra indus­tri, sementara harga kebutuhan pokok terus melambung tinggi.

Kalangan buruh pun meminta pemerintah untuk memprioritaskan kepentingan rakyat dalam upaya-upaya penanganan krisis ekonomi.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menuturkan, krisis ekonomi dan ancaman PHK terus menghantui buruh di Indonesia.

"Ancaman PHK besar-besaran ini terjadi di tengah menurunnya daya beli buruh dan ambruknya rupiah," katanya.

Dia menuturkan, pelemahan rupiah telah membuat dunia usaha ketar-ketir. "Kalangan pengusaha merasakan dampak yang serius akibat pelemahan rupiah, karena material yang masih impor akan menjadikan perusahaan merugi dan langkah merumahkan sampai ancaman PHK ratusan ribu buruh di sektor padat karya pun sudah di depan mata," ungkapnya.

Demi menyelamatkan nasib buruh Indonesia dan rakyat kecil, KSPI dan elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) akan mendesak pemerintah dengan melakukan langkah kongkret melalui aksi nasional di 20 provinsi pada 1 September mendatang. "Untuk di Jakarta, aksi yang akan di­pusatkan di depan Istana Negara dengan jumlah massa sebanyak 50 ribu buruh Se-Jabodetabek," kata Said.

Tuntutan buruh antara lain, turunkan harga sembako dan BBM, tolak PHK akibat melemahnya rupiah dan perlambatan ekonomi, dan tolak masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. "Buruh mendesak pemerintah menaikkan upah minimum 2016 sebesar 22 persen demi menjaga daya beli buruh," katanya.

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah merevisi PP tentang Jaminan Pensiun agar manfaat pensiun yang di­terima buruh disamakan dengan manfaat yang diterima Pegawai Negeri Sipil (PNS). Said menam­bahkan, pada aksi 1 September nanti, titik kumpul aksi akan dipusatkan di bundaran Hotel Indonesia.

Selanjutnya, massa aksi akan melakukan long march menuju Istana Negara dan sebagian la­gi akan menuju menuju kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Kantor Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Iqbal, mengata­kan sebanyak 8.000 aparat ke­polisian diterjunkan sebagai upaya mengantisipasi aksi buruh pada 1 September nanti. "Kami mengamankan untuk mencegah yang tidak diinginkan. Polda Metro Jaya di-backup Mabes Polri. Ada standby force dari Brimob yang disiapkan di titik tertentu," katanya.

Dia menerangkan, aparat kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas di­lakukan secara situasional pada waktu tersebut. "Untuk itu, Polda Metro Jaya mengimbau warga Jakarta pada Selasa (1/9) mohon maaf jalur kemungkinan kami alihkan meskipun fleksibel situasional," ujarnya.

Dia juga mengimbau kepada warga Jakarta supaya menghin­dari atau mengatur jalan mana yang paling baik untuk men­gakses ke kantor.

"Tetapi, jangan takut karena kami akan mengalihkan dan mengaturkan pengamanan dan pola pengalihan arus hari itu," imbuhnya. (R02)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index