Akhir Tahun, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Riau Masih Melambat hingga 1,90%-2,40%, Ini Penyebabnya

Akhir Tahun, BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Riau Masih Melambat hingga 1,90%-2,40%, Ini Penyebabnya
Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Riau Periode Agustus 2019 dan Perkembangan Fiskal Regional Provinsi Riau Semester I 2019.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Bank Indonesia mencatat, pada triwulan II 2019, ekonomi Riau tumbuh melambat sebesar 2,80% (yoy) dibanding triwulan I yang justru mencapai 2,87% (yoy).

Teguh Setiadi Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Riau menyebut perlambatan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga tumbuh melambat dari 5,07% (yoy) pada triwulan I menjadi 5,05% (yoy) pada triwulan II.

"Tapi sebaliknya, pertumbuhan ekonomi Sumatera malah tercatat, meningkat dari 4,55% (yoy) pada triwulan I menjadi 4,62% (yoy) pada triwulan II 2019," ujarnya, Kamis (10/10/2019) pada acara Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Riau Periode Agustus 2019 dan Perkembangan Fiskal Regional Provinsi Riau Semester I 2019.

Dijelaskannya, perlambatan ekonomi Riau dari sisi penggunaan bersumber dari konsumsi pemerintah, redanya intensitas pengeluaran belanja pemilu serta penurunan APBD Riau 2019.

"Sementara di sisi lapangan usaha, bersumber dari industri pengolahan, konstruksi, akibat dari selesainya pemilu banyaknya hari libur," terangnya.

Sementara itu pada triwulan III, BI memperkirakan ekonomi Riau bisa tumbuh positif pada kisaran 2,05-2,55% (yoy) namun masih melambat dibandingkan realisasi triwulan II.

"Penyebabnya bersumber dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan juga ekspor," terangnya.

Lebih lanjut, Teguh memperkirakan hingga triwulan IV 2019, pertumbuhan ekonomi Riau masih akan melambat pada kisaran 1,90%-2,40% (yoy). 

"Hal ini disebabkan oleh penurunan APBD, lalu usaha pertanian. Industri pengolahan, konstraksi pertambangan," jelasnya. (R02)

Listrik Indonesia

#Bank Indonesia

Index

Berita Lainnya

Index