Diduga Dipatuk King Kobra, Bocah 5 Tahun Tewas Membiru..

Diduga Dipatuk King Kobra, Bocah 5 Tahun Tewas  Membiru..
Ilustrasi, bocah bermain ular kobra. Foto: tribunpekanbaru/facebook

PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM)- Diduga menjadi korban digigit ular berbisa jenis king kobra, AZ (bocah berusia 5 tahun)  meninggal dunia, Rabu (27/11/2019) siang lalu.

Nyawa bocah malang itu tidak tertolong walau telah mendapatkan pertolongan medis  berupa injeksi untuk penangkal racun ular oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci.

Saat dibawa ke rumah sakit kondisi tubuhnya sudah membiru. Diduga, racun ular sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

Kabar terkait bocah 5 tahun di Riau digigit ular hingga meninggal itu baru beredar pada Kamis (28/11/2019).

Dilansir dari tribunpekanbaru.com, korban dan kedua orang tuanya  tinggal di Kelurahan Kerinci Timur Gang 2000 Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Diduga, saat kejadian, bocah malang itu sedang bermain-main di lingkungan tempat tinggalnya dan dipatuk ular berbisa.

Setelah diketahui oleh orangtuanya, bocah itu tidak langsung dibawa dengan cepat dan berselang beberapa lama barulah diboyong ke Puskesmas Pangkalan Kerinci.

Lantaran tidak bisa ditangani, kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Amelia Medika.

"Kabarnya karena terlalu lama dibawa ke rumah sakit, makanya tidak tertolong lagi. Bisa atau racun ular sudah menyebar," kata seorang warga Pangkalan Kerinci yang mengetahui kejadian itu kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (28/11/2019).

Sumber informasi yang tak ingin namanya ditulis ini tidak ingin menyalahkan pihak keluarga maupun orangtua serta rumah sakit.

Upaya pertolongan untuk korban juga sudah dilakukan. Setelah dari Puskesmas Pangkalan kerinci, korban sempat dibawa ke RS Amelia. Namun, kemudian dirujuk ke RSUD Selasih.

Setibanya di Instanlasi Gawat Darurat (IGD), tim medis berupaya memberikan pertolongan dengan semaksimal mungkin.

Anti Bisa Ular (ABU) disuntikkan ke tubuh bocah laki-laki itu, namun tidak bereaksi lagi.

"Waktu sampai disini, pasien sudah kritis. Tubuh anak itu sudah membiru semuanya," terang Kepala Bidang Keperawatan RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, Ramdani Kamal.

Menurut Ramdani, ABU yang diijeksikan ternyata tidak berarti banyak lagi dan diperkirakan sudah terlambat.

Diprediksi racun yang masuk ke tubuh anak tersebut sudah sempat menyebar ke seluruh tubuhnya, hingga anti bisa tak mampu lagi membendung.

"Kemungkinan besar ularnya kobra atau King Kobra. Tapi itu prediksi saja. Pihak keluarga ang lebih tahu," tambah pria yang akrab disapa Dani ini.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua warga Pelalawan, khususnya para orangtua dalam menangani kasus gigitan ular pada anak-anak.

Dibutuhkan penanganan cepat dan tepat sebelum racun menyebar dan membahayakan nyawa.(R03)


 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index