RIAUSKY.COM - Ridhoyatul Khaer sudah mengakui membunuh kekasihnya, Asmaul Husna. Lantas, mengapa belum dikeluarkan sebagai mahasiswa UIN Alauddin Makassar (UINAM)?
Seperti diberitakan, ppembunuhan terjadi Jumat (13/12/2019). Ridho sudah ditetapkan tersangka.
Terkait hal itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Dr Amiruddin K mengaku, masih menunggu perkembangan pemeriksaan mahasiswa berdarah dingin tersebut.
Menurut dia, sanksi yang akan diberikan tidak mesti harus menunggu putusan yang inkrah di pengadilan kelak. Pihak kampus punya wewenang memecat mahasiswanya, yang melakukan pelanggaran berat.
"Kalau memang itu jelas, kita akan melakukan langkah tegas. Tentu kita juga melalui aturan atau mekanisme yang berlaku di UIN," katanya, Rabu (25/12/2019).
Jauh sebelumnya, Ridho diketahui sangat digemari banyak wanita. Namun, itu jauh hari sebelum pembunuhan sadis itu terjadi.
Di mata Dr Amirudin, Ridho dikenal baik dan punya jiwa kepemimpinan dalam lembaga kampus UINAM itu. Dia pernah ditunjuk sebagai ketua himpunan mahasiswa jurusan Perbankan Syariah.
"Pada saat dia masuk semester dua dan tiga, kami tunjuk sebagai ketua HMJ. Itu karena anaknya cukup bagus, baik dengan dosen, pimpinan," kata dia.
Tidak ada yang menyangka, dia membunuh pacarnya sendiri, Asmaul Husna. Cara membunuhnya pun terbilang sadis. Wajah korbannya ditutupi bantal hingga sulit bernapas, lalu menggorok lehernya menggunakan sebilah pisau dapur.
Saat aparat kepolisian melakukan olah TKP, dia juga datang. Seolah-olah tak bersalah atas tewasnya kekasihnya tersebut. (R03)
Sumber: Rakyatku.com
Listrik Indonesia
