Turun Rp17 per kWh, Ini Tarif Listrik Februari 2016

Turun Rp17 per kWh, Ini Tarif Listrik Februari 2016

JAKARTA (RIAUSKY.COM) - PT PLN (Persero) akan menurunkan tarif listrik nonsubsidi alias adjustment sekitar Rp11-Rp17 per Kilowatt Hour (kWH), Februari 2016. 

 
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun di Jakarta. Dari estimasi itu, Benny merinci tarif listrik pada Februari 2016 sebagai berikut:
 
Tegangan rendah untuk pelanggan rumah tangga, bisnis skala menengah, dan kantor pemerintah skala menengah menjadi Rp1.392 per kWh atau turun Rp17 per kWh dibanding tarif Januari 2016 Rp1.409 per kWh. -Tegangan menengah untuk bisnis skala besar, kantor pemerintah skala besar, dan industri skala menengah turun Rp13 per kWh dari Rp1.084 per kWh pada Januari 2016 menjadi Rp1.071 per kWh Februari 2016. 
 
Tegangan tinggi untuk pelanggan industri skala besar turun Rp11 per kWh dari Rp970 per kWh menjadi Rp959 per kWh. 
 
“Industri akan menjadi lebih kompetitif dibanding barang impor dengan penurunan tarif listrik ini,” katanya. 
 
Ia menjelaskan, penurunan tarif 12 golongan itu disebabkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) yang turun cukup signifikan. 
 
“ICP turun cukup banyak, meski kurs dan inflasi naik. Sehingga tarif menjadi turun,” jelasnya. 
 
Sebelumnya, pada Januari 2016, ke-12 golongan tarif itu turun antara Rp90-100 per kWh dibandingkan Desember 2015. Menurut Benny, ICP Desember 2015 yang menjadi acuan tarif listrik Februari 2016 tercatat 35,47 dolar AS (USD) per barel atau turun dibandingkan November 2015, USD41,44. 
 
Sementara, kurs rupiah terhadap dolar AS pada Desember 2015 tercatat Rp13.855 per USD atau naik dibandingkan November 2015 Rp13.673 per USD. Serta, inflasi pada Desember 2015 tercatat 0,96 persen atau naik dibandingkan November 2015 sebesar 0,21 persen. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index