Bakal Sulit Menang, Prabowo Subianto Disarankan Siapkan Kader yang Lebih Muda pada Pilpres 2024

Bakal Sulit Menang, Prabowo Subianto  Disarankan Siapkan Kader yang Lebih Muda pada Pilpres 2024
Prabowo Subianto

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Wacana Prabowo Subianto kembali maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menguat dalam beberapa hari terakhir.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi Prabowo akan sulit menang alias akan kalah lagi jika tetap mencalonkan presiden.

"Ya mengagetkan juga kalau beliau (Prabowo) 2024 mau maju lagi."

"Tapi kalau prediksi saya sih akan sulit menang. Sulit ya, bukan enggak mungkin," ujar Hendri, Kamis (11/6/2020).

Diketahui, Prabowo telah tiga kali kalah ikut pada kontestasi pemilu yaitu pada 2009, 2014 dan 2019.

Alasan Prabowo sulit menang tak lepas dari keputusannya bergabung dengan koalisi pemerintah menjadi Menteri Pertahanan.

Menurut Hendri, Prabowo akan kehilangan banyak suara akibat keputusannya tersebut.

Meski demikian, Prabowo akan menjadi orang yang paling berpengalaman jika turut serta dalam kontestasi politik 2024.

"Pastinya akan berpengaruh besar, karena sekarang kan dia ini meninggalkan ranah oposisi menjadi koalisi."

"Nah, itu otomatis kan mengecilkan suara pemilihnya."

"Prabowo akan jadi orang paling berpengalaman kalau maju di kontestasi Pilpres, apa pun hasilnya (kemarin-kemarin) dia itu orang paling berpengalaman," imbuhnya.

Di sisi lain, Hendri menyarankan agar Prabowo mempertimbangkan calon lain yang lebih muda dan berada di lingkarannya untuk maju, seperti Sandiaga Uno.

"Menurut saya, itu hak beliau untuk maju, silakan aja."

"Kalau menang kalah kan Pak Prabowo punya hitungannya lah."

"Tapi alangkah baiknya beliau juga mempersiapkan kader yang lebih muda."

"Kan ada Sandiaga Uno di Gerindra, kalau harus dari Gerindra," ulasnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto digadang-gadang kader Partai Gerindra menjabat kembali sebagai ketua umum partai berlambang kepala burung Garuda, untuk periode 2020-2025.

Namun, permintaan tersebut bukan upaya strategi Gerindra untuk memajukan Prabowo sebagai calon presiden pada 2024.

"Jangan berasumsi-asumsi, jangan berandai-andai, kami memilih ketua umum agar pembangunan partai terus berjalan, tidak ada yang lain."

"2024 masih jauh, masih goib," ujar politikus Gerindra Habiburokhman saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Rabu (10/6/2020).

Ia menyebut sebaiknya semua pihak tidak perlu membicarakan persoalan pemilihan presiden setiap tahun, karena pesta demokrasi tersebut dilaksanakan dalam lima tahun sekali.

"Ini masih beberapa bulan setelah Pilpres sudah ngomong pemilu lagi."

"Nanti setelah enam bulan menjelang Pilpres baru tanya ke kami," ucapnya.(R04)

 

Sumber Berita: tribunnews.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index