Janda Muda Bunuh Diri Usai Diperkosa 8 Pemuda, Sang Anak Masih Sering Bertanya di Mana Ibunya

Janda Muda Bunuh Diri Usai Diperkosa 8 Pemuda, Sang Anak Masih Sering Bertanya di Mana Ibunya
Putri semata wayang mendiang korban pemerkosaan Siti Romlah di rumah duka, Desa Bandang Laok Kecamatan Kokop, Jumat (10/7/2020). TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL

RIAUSKY.COM - Kediaman mendiang korban pemerkosaan, Siti Romlah (21) di Desa Bandang Laok, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan masih diselimuti duka saat rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangkalan tiba di lokasi untuk takziyah, Jumat (10/7/2020).

Almarhumah janda muda itu meninggalkan seorang anak perempuan berusia dua tahun tiga bulan bernama Mutmainnah.

Keberadaan Mutmainnah langsung menyita perhatian rombongan Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra, Bupati RK Abdul Latif Amin Imron, Kepala Kejaksaan Negeri Emanuel Ahmad dan Ketua DPRD Bangkalan Muhamad Fahad.

"Jadi anak solehah ya," ungkap AKBP Rama Samtama Putr sambil mengelus kepala Mutmainnah yang kala itu digendong kakak perempauan almarhumah, Masrufah.

Masrufah mengatakan, Mutmainnah lebih sering tinggal bersamanya semenjak usia 4 bulan karena kedua orang tuanya bercerai.

Sedangkan almarhumah, memilih bekerja di Surabaya dan kembali ke kampung halaman sejak setahun terakhir. 

Mutmainnah memanggil dirinya 'Mamak' dan memanggil almarhumah ibunya dengan sebutan 'Iyem'. "Hingga saat ini ia masih sering tanya, 'Iyem mana?' tutur Masrufah.

Ibunda almarhumah, Misnah mengatakan, kondisi mendiang Siti Romlah drop dan sulit makan setelah mendapatkan teror dengan ancaman pembunuhan jika tidak mencabut laporan.

"Ia pamit buang air kecil dan melarikan diri dari delapan pelaku, berjalan sendirian menuruni bukit untuk sampai ke sini (rumah)," singkatnya.

Lokasi pemerkosaan itu terjadi 600 meter dari rumahnya, di atas bukit hutan jati di Desa Bungkeng Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Jumat (26/6/2020) dini hari.

Korban awalnya dijemput dua orang mengunakan sepeda motor untuk berbelanja di sebuah mini market, Kamis (25/6/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Setelah berbelanja, korban dan dua pejemput itu dihadang tujuh orang yang mengaku sebagai keluarga korban.

Dua orang pejemput itu langsung menyerahkan korban begitu saja. Karena ketujuh orang tersebut mengatakan bahwa korban telah menghilang beberapa hari terakhir.

Pihak kepolisian menyebutkan, korban mengalami intimidasi melalui telpon setelah dua hari kejadian pemerkosaan.

Hingga akhirnya, korban mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai, Rabu (1/7/2020) malam.

Bunga menghembuskan nafas terakhir di dapur rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB. Bunga meninggalkan seorang anak berusia dua tahun.

Setelah menggelar doa tahlil, Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, kehadiran Forkompimda Bangkalan untuk mendoakan almarhumah dan memberikan dukungan moral kepada keluarga almarhumah.

"Lokasi gelar reka ulang akan kami pertimbangkan. Selain mempertimbangkan situasi di lokasi kejadian, jumlah tersangka juga menjadi pertimbangan kami," katanya.

Sementara itu, Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron mengimbau agar keluarga almarhumah mempercayakan perkara tersebut kepada penegak hukum.

"Saya selaku pribadi dan Kepala Daerah mengapresiasi dan terima kasih kepada Kapolres dan jajarannya karena cepat ungkap kasus ini. Saya berharap tidak terulang," katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Bangkalan akan memperhatikan keluarga almarhumah Siti Romlah. "Baik itu kesehatan dan pendidikannya," pungkasnya. (R01)

Sumber: Tribunmadura.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index