Sepele, Gegara Pipa Paralon, Sudirman Tewas Dikeroyok Satu Keluarga, Tangan Kiri Putus

Sepele, Gegara Pipa Paralon, Sudirman Tewas Dikeroyok Satu Keluarga, Tangan Kiri Putus
Jenazah korban saat berada di RS Bhayangkara untuk dilakukan visum. Foto : edho/sumeks.co

RIAUSKY.COM - Nasib tragis dialami Sudirman (35), warga RT 5, Desa Talang Lubuk, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, dia tewas akibat penganiayaan.

Nyawanya tak dapat tertolong lagi saat dilarikan keluarganya ke Puskesmas setelah dikeroyok oleh satu keluarga dan mengakibatkan lengan tangan kiri putus, Selasa (21/7/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurut informasi, petani ini tewas oleh satu keluarga yang diduga masih keluarganya sendiri. Rumah korban dengan pelaku ini berdekatan. 

Pemicunya adalah permasalah pipa paralon yang berada di sebelah rumah korban.

“Pas kejadian, istrinyo baru balik dari pasar. Setelah dengar teriakan, aku langsung datang. Masalahnyo cuman gorong-gorong di kebun. Pelakunyo bapak samo tigo anaknyo. Pelaku samo korban ini masih sepupuan,” terang Ruslan (49), kakak kandung korban yang ditemui di RS Bhayangkara, Selasa (21/7/2020) sore.

Korban saat ditemukan di dekat rumah masih sadar dan masih menceritakan siapa yang menyerangnya. 

“Sekitar setahun ini kebun adik (korban) aku tuh ditutup oleh pipa paralon oleh pelaku nih, jadi kelapo yang ado di kebun itu tidak berbuah. Itulah sebabnyo sampai jadi seperti ini,” kata Ruslan.

Korban meninggal dalam perjalanan akibat kehabisan darah akibat luka bacokan. Untuk kepentingan kepolisian, korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Pelakunya M (52) dan ketiga anaknya yakni H (35), AD (18) dan AR (17) beberapa jam setelah kejadian berhasil diamankan oleh Polsek Muara Telang.

“M dan H diamankan saat akan diobati setelah mengalami luka serius. Sedangkan AD dan AR diamankan di rumahnya setelah dua jam setelah kejadian yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian,” terang Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan S SH didampingi Kanit Reskrim Ipda Deka Saputra.

Sementara, hasil visum korban di Instalansi Forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel menyebutkan, korban kehabisan darah akibat luka bekas benda tajam di bagian tangan.

“Lukanya ada di lengan tangan sebelah kiri, luka tajam menganga. Di daerah lain tidak terlalu, seperti di wajah tapi bukan akibat benda tajam. Tulangnya (lengan tangan kiri) ada yang terpotong, itu yang menyebabkan pendarahan. Ada juga luka di bagian kepala tapi mungkin karena korban terjatuh,” terang dokter forensik RS Bhanyangkara, Kompol dr Mansuri SpF saat dikonfirmasi. (R03)

Sumber: Sumeks.co

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index