GATOT NURMANTYO: KAMI itu Gerakan Moral, Kalau Anarkhis Sama Saja Bunuh Diri!

GATOT NURMANTYO: KAMI itu Gerakan Moral, Kalau Anarkhis Sama Saja Bunuh Diri!
Gatot Nurmantyo dan Refly Harun.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menegaskan, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) adalah gerakan moral. 

Karena itulah, dia menyebutkan tidak mungkin wadah perjuangan yang dibentuknya itu mendukung anarkhisme. 

''KAMI ini yang berdiri berlandaskan gerakan moral, kemudian secara konstitusi. Walau pun sekarang dibilang  tidak konstitusi, terserah saja. Tahu benar apabila anarkhis kemudian membakar atau merusak fasilitas umum, ini kan sama saja kita bunuh diri,'' ungkap Gatot saat diskusi  yang ditayangkan melalaui akun Youtube Refly Harun, pada sesi dialog 'Tiga Aktivis Ditangkap, Gatot Nurmantyo Menjawab'.

Dikatakan Gatot, dukungan yang diberikan KAMI, sifatnya adalah dukungan moral. ''Tapi kami tidak ikut dalam aksi demo,'' ungkap Gatot.

''Dalam kondisi seperti ini, seperti disampaikan, KAMI dituduh di balik demo ini, bahkan ada lagi yang mengatakan bahwa KAMI itu dibalik demo. Bahkan ada lagi yang mengatakan KAMI lah yang mendisain provoktor kemudian radikal. Sebenarnya KAMI ini tidak perlu repot-repot (menjelaskan,red). Ada Badan Intelejen Nasional, ada kepolisian RI yang sudah teruji Serse- nya sangat bagus. Saya katakan sangat bagus, karena sampai saat ini kita masih hidup di negara yang aman,'' kata dia. 

Karena itulah, Gatot mengajak semua pihak, ''Mari sama-sama kita berdiri dengan niat yang bersih. Rakyat ini hanya memerlukan informasi yang jelas.  Mahasiswa ini kenapa didukung oleh KAMI karena mahasiswa ini berdemonstrasi berdasarkan koridor hukum untuk  menyampaikan pendapat kalau bisa berdialog. Karena mereka melihat, untuk apa mereka kuliah, begitu kuliah lulus, jadi dokter bekerja di rumah sakit, kan bekerja juga, apa harapan saya kalau saya di PHK,'' beber Gatot lagi.

Pensiunan jendral bintang empat itu juga menjelaskan,  dia pun tidak sepakat untuk aksi anarkhis, hingga merusak. 

Namun begitu dia tidak menutup mata,  bahwa ketika saat UU Cipta Kerja diketok, suasana ekonomi di Indonesia sedang turun drastis. Pekerja dibayang-bayangi PHK, sehingga akhirnya semua bergerak.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index