Jelang Nataru di Riau, Pemprov Sebut Stok Sembako Aman dan Cukup

Jelang Nataru di Riau, Pemprov Sebut Stok Sembako Aman dan Cukup
Ilustrasi/net

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ketersediaan sembako di Provinsi Riau jelang Natal 2020 dan Tahun 2021 (Nataru) aman dan cukup. Hanya saja beberapa komoditi harganya mengalami kenaikan. 

"Untuk ketersediaan sembako jelang Natal dan Tahun Baru secara umum aman dan cukup," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Riau, Lisda Erni melalui Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Suriati Nengsi, Selasa (15/12/2020). 

Nengsi mengatakan, sembako yang sedikit mengalami kenaikan harga jelang Nataru seperti cabai, telur dan daging ayam. 

Kenaikan harga komoditi tersebut selain dipicu tingginya permintaan, juga disebabkan beberapa faktor seperti tingginya harga dari central produksi dan menurunnya produksi, seeta disebabkan adanya pengurangan tanam dan musim hujan. 

Kenaikan harga cabai mencapai Rp10 ribu per kilogram (Kg). Kalau harga cabai dari Sumatera Barat ecaranya Rp45 ribu sampai Rp50 ribu per Kg. Sedangkan cabai Jawa dan lokal Rp40 ribu sampai Rp45 ribu per Kg. Jadi masyarakat masih bisa memilih cabai yang murah," terangnya. 

Sedangkan kenaikan harga telur juga disebabkan harga dari central produksinya (peternak) cukup tinggi. Sehingga sampai pasaran harganya mengalami kenaikan. 

"Kalau telur kita memantaunya per Kg. Itu per Kg mengalami kenaikan Rp5 ribu sampai Rp10 ribu per papan. Sedangkan per Kg naiknya mencapai 3-5 ribu. Dan harganya juga berpariasi, untuk telur sedang 46 ribu per papan, terur yang besar Rp50 ribu per papan," jelangnya. 

Sedangkan daging ayam ras, lanjut Nengsi, harga mengalami kenaikan tingginya permintaan pasar. Namun kenaikan harga ayam masih dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

"Kalau ayam kan Rp35 ribu per kilogram. Sekarang harga daging ayam masih Rp20-an, sekitar Rp25 ribu sampai Rp28 ribu per kilogramnya," paparnya.

"Sementara untuk harga sembako lainnya seperti beras, gula dan tepung masih stabil. Artinya ketersediaan masih cukup," tutupnya. (R06/MCRiau)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index