Beras dan Cabai Sumbang Inflasi Terbesar di Pekanbaru

Beras dan Cabai Sumbang Inflasi Terbesar di Pekanbaru
Ilustrasi beras

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution menyebutkan, saat ini inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu masih terkendali.

"Inflasi kita masih dalam kontrol. Pemerintah Pusat, itu memberikan batas 3 plus minus 1 atau 2 sampai 4 (persen), kita masih di angka 3 (persen). Artinya, kita masih dalam koridor toleransi dalam hal inflasi," ucapnya, Senin (11/12/2023).

Ia menyampaikan, ada dua bahan kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi yakni beras dan cabai.

"Penyumbang inflasi terbesar itu beras, sampai 0,66 persen. Kemudian cabai dan lain-lain," ungkapnya.

Untuk menekan inflasi yang disebabkan tingginya harga jual beras di pasaran, terang Indra, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan melakukan intervensi pasar terhadap harga beras premium.

"Sekarang masih dalam persiapan. Kadis (kepala dinas) Perindag dan AS 2 (Asisten II), itu sedang mengkoordinir untuk intervensi beras premium," ujarnya.

Kemudian untuk cabai, lanjut Indra, intervensi akan dilakukan karena Pemko Pekanbaru khawatir harga jual di pasaran akan meningkat seiring terjadinya erupsi gunung Marapi di Sumatera Barat.

"Kemarin kita sudah koordinasi dengan Aceh, Sumatera Utara, nanti akan kita berikan subsidi apakah itu transportasi dan lain-lain. Yang penting, masyarakat kita bisa mendapatkan cabai dengan harga terjangkau," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, untuk beras premium jenis Anak Daro, harga rata-rata jual di pasar adalah seharga RP170Ribu per kemasan 10 kilogram. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index