SEMUA CUKUP! Begini Kondisi Ketersediaan Pangan di Pekanbaru Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri

SEMUA CUKUP! Begini Kondisi Ketersediaan Pangan di Pekanbaru Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri
Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, Jumat (8/3/2024) petang lalu.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Wali Kota Pekanbaru Muflihun mengingatkan seluruh jajaran pemerintah di lingkungannya untuk saling bersinergi dalam memastikan keamanan dan ketersediaan pangan selama momen Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri.

Dia pun meminta khusus kepada  tiga dinas masing-masing Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Pertanian untuk saling bersinergi guna memastikan kondisi pangan tercukupi dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Makodim 0301 Pekanbaru, Jumat (8/3/2024) petang.

Dalam Rapat tersebut hadir Komandan Kodim 0301 Pekanbaru Letkol (Inf) Sri Marantika Beruh, Sekdako Indra Pomi Nasution, Kasi Intel Kejari Pekanbaru L.Marel, Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang, Komandan Lanud Pekanbaru, juga Komandan Kopasgat.

Dalam kesempatan tersebut, Muflihun meminta tiga pimpinan dinas masing-masing, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) H. Maisisco, Sekretaris Disperindag Harry, Kepala Dinas Pertanian Firdaus untuk memaparkan kondisi ketersediaan pangan dan kondisi harga pangan di Kota Pekanbaru.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan H. Maisisco menjelaskan kalau sebelum rapat ini dia baru melakukan pengecekan langsung terhadap harga komoditas pangan di Pasar Pagi Arengka dan beberapa pasar lainnya.

Sebagai gambaran, jelas Maisisco, untuk harga komoditas memang ada beberapa yang mengalami kenaikan, namun ada yang mulai melandai mengalami penurunan.

Kenaikan harga misalnya terjadi untuk komoditas beras premium, ayam dan telur, bawang merah, bawang putih.

Adapun komoditas pangan yang mulai mengalami penurunan adalah cabai merah bukit, cabai merah aceh.

''Adapun untuk komoditas lainnya, sejauh ini terpantau masih normal,'' kata dia.

Maisisco juga menjelaskan, untuk kenaikan harga yang terjadi relatif normal sesuai dengan pola suplay and demand yang mengalami kenaikan menjelang Ramadhan tahun ini.

Kadis Ketahanan Pangan Pekanbaru H Maisisco saat menjelaskan kondisi ketersediaan pangan dan haga komoditas dalam Rapat Forkopimda Jumat (8/1/2024).

Selain itu, Maisisco juga menyebutkan, kenaikan terjadi untuk komoditas beras dikarenakan terjadinya pergeseran musim panen di beberapa daerah penghasil. Namun, dalam sepekan ke depan, diperkirakan akan ada panen raya beras di beberapa wilayah dan itu diharapkan bisa memastikan stok beras dari daerah sentra membanjiri pasar-pasar lokal.

Maisisco juga menjelaskan perihal stok beras di gudang Bulog yang sejauh ini sudah dipantau aman, dimana Bulog Riau Kepri memastikan saat ini ketersediaan beras di gudangnya mencukupi hingga Idul Fitri mendatang, dengan alokasi sebanyak 27.000 ton.

Maisisco juga memastikan kondisi ketersediaan beras di masyarakat juga terpenuhi, termasuk untuk warga kurang mampu, karena dalam bulan Marat 2024 ini, pemerintah juga sudah memprogram rencana penyaluran bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 2 kali yang diperuntukkan bagi 17.110 kelompok penerima manfaat (KPM).

Dia juga menjelaskan bahwa lonjakan harga beras di Pekanbaru hanya terjadi untuk komoditas beras premium seperti anak daro dan sejenisnya. Adapun untuk medium yang didominasi penjualan beras SPHP Bulog, sejauh ini tidak ada kenaikan harga, yakni Rp11.500 per kilogram atau Rp57.500 per kemasan 5  kilogram.

Potensi kenaikan harga, dijelaskan Maisisco, diperkirakan terjadi untuk komoditas ayam dan telur.

''Dari cheking harga terakhir yang kami lakukan, harga ayam sudah beberapa bulan ini tinggi, di atas Rp30.000 per kilogram. Kenaikan ini dipicu karena harga pakan ayam, yakni jagung pipil yang kondisinya juga mengalami kenaikan harga. Situasi ini juga diperkirakan akan memicu kenaikan harga telur menjelang Idul Fitri,'' jelas H. Maisisco.

''Untuk cabai merah, harganya memang beberapa minggu lalu sempat naik, tapi sekarang sudah turun Pak, sekarang harga cabai merah Bukit berkisar Rp70.000 hingga Rp73.000 per kilogram. Sementara cabai merah aceh atau medan berkisar Rp60.000 per kilogram, namun progres penurunannya sejauh ini relatif baik dan diharapkan bisa pada posisi normal berkisar Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram.

Dia juga menjelaskan, sejauh ini, untuk ketersediaan komoditas pangan di Pekanbaru semuanya mencukupi.

''Kami memiliki prognosa ketersediaan setiap hari dan melakukan pemantauan harga harian di pasar tradisional, dan sejauh ini tidak ada komoditas yang mengalami kelangkaan,'' jelas Maisisco.

Selain melakukan pemantauan ketersediaan dan harga komoditas harian di pasar-pasar, Maisisco juga menjelaskan, Dinas Pangan menggelar Gerakan Pangan Murah bersama sejumlah stake holder sebagai langkah stabilisasi.

''Bila harga komoditas mengalami kenaikan, ketersediaan berkurang, atau terjadi kelangkaan, kita lakukan langkah stabilisasi dengan Gerakan Pangan Murah. Baru sehari kemarin kami bersama Dinas Pangan dan Ketahanan Pangan Holtikultura Provinsi Riau melaksanakan GPM bersama Pak Wali, di Lembah Damai, Kecamatan Rumbai,'' ungkap dia.

Kondisi yang hampir sama juga diungkapkan Sekretaris Dinas Perindag Harry yang mengungkapkan bahwa saat ini, kondisi ketersediaan bahan kebutuhan pokok  di pasar mencukupi.

Hanya saja, memang ada beberapa  komoditas yang semenjak beberapa bulan lalu memang sudah tinggi, salah satunya adalah beras premium.

Untuk beras premium, Harry menjelaskan, grafik kenaikan harganya sudah hampir 3 bulan mengalami kenaikan dan belum turun.

Adapun untuk harga cabai, sejauh ini berangsur mengalami penurunan.

Dinasperindag Pekanbaru juga menjelaskan, saat ini, pihaknya melaksanakan GPM hampir dua minggu sekali untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan dan stabilisasi harga, khususnya untuk komoditas beras medium, gula, minyak goreng.

Paa kesempatan itu, Pj. Wali Kota Muflihun juga meminta masukan dari Dinas Pertanian terkait daya dukung sektor pertanian lokal di Pekanbaru untuk memastikan ketersediaan bahan pangan dan hasil pertanian.

Muflihun berharap, langkah-langkah taktis untuk antisipasi sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelum Ramadhan dan Idul Fitri.

''Misalnya terjadi kerawanan pangan disebabkan pasokan bahan pangan terkendala dari Sumbar, maka koodinasi dengan daerah penghasil lainnya harus dilakukan. Buka akses dengan daerah penghasil lainnya seperti Sumatera Utara, Aceh, Lampung dan daerah-daerah lain. Kita tak mungkin hanya menggantungkan ketersediaan dari Sumbar saja, makanya harus dikoordinasikan dengan derah lain di luar Sumbar,'' jelas Muflihun.

Selain itu, Muflihun meminta Dinas Petanian bisa mengkoordinasikan dan memperhitungkan potensi pertanian lokal yang bisa mendukung pada penguatan pangan strategis hingga menjelang Idul Fitri.

''Misalnya kita punya pertanian cabai, bawang, tolong disinergikan, sehingga ketika ada kelangkaan, suplai lokal juga ada dan petani juga bisa mendapatkan manfaat dari pertaniannya,'' kata Muflihun.

Pada kesempatan itu, Kadis Pertanian Firdaus mengungkapkan ada beberapa sentra pertanian diPekanbaru yang dalam kondisi  persiapan menjelang masa panen.

''Secara parsial ada yang sudah penen, ada juga yang masih dalam masa menjelang panen, karena untukcabai misalnya sudah mulai menjadi bunga. Mudah-mudahan menjelang Idul Fitri ada yang sudah bisa dilakukan pemanenan,'' jelas Firdaus.(R06)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index