Keputusan Wasit Rugikan Tim dari Meranti di Final Piala Gubernur Riau 2016

Keputusan Wasit Rugikan Tim dari Meranti di Final Piala Gubernur Riau 2016
tim Sepakbola Kepulauan Meranti untuk Piala Gubernur Riau 2016.
SELATPANJANG(RIAUSKY.COM) - Wasit pemimpin pertandingan final di Piala Gubernur Riau (Gubri) tahun 2016 mengambil keputusan yang sangat merugikan tim dari Kepulauan Meranti saat melawan Pelalawan. Akibat keputusan itu, Pelalawan berhasil menjadi pemenang sementara Kepulauan Meranti terhenti di runner up.
 
Keputusan wasit yang dianggap merugikan Meranti di partai final ketika gol pemain Pelalawan yang dianggap offside oleh pemain dari Meranti.
 
Lantaran memang sudah memasang 'jebakan' offside, pemain bawah Meranti tak kuasa mengejar bola operan dari pemain tengah Pelalawan. Saat itu, pemain depan Pelalawan telah berdekatan dengan penjaga gawang Kepulauan Meranti Igo Julianto.
 
Rupanya, saat pemain depan Pelalawan menerima bola operan, hakim garis sama sekali tak mengangkat bendera tanda offside. Padahal, jelas-jelas merupakan pancingan pemain bawah PS Kepulauan Meranti.
 
Operan itu dimanfaatkan dengan baik oleh pemain depan Pelalawan. Sehingga, gol pun tak terelakkan. Meranti ketinggalan 1-0 atas Pelalawan di pertengahan babak pertama.
 
Setelah tinggal 1-0, pemain Meranti bergiat untuk mengejar ketertinggalan. Meranti berhasil mencetak gol di detik-detik akhir tambahan waktu babak pertama. Namun, lagi-lagi keputusan wasit membuat pemain dan penonton Meranti mengusap dada.
 
Wasit menganulir gol tersebut karena dianggap pemain Meranti dalam keadaan offside. Protes pun sempat dilayangkan pemain, namun keputusan mutlak wasit tak bisa diganggu gugat.
 
Hingga pertandingan babak pertama usai, skor bertahan 1-0.
 
Babak kedua, pemain Pelalawan maupun pemain Meranti berjuang habis-habisan. Meski ball position lebih berat ke Meranti, namun tak bisa menggoyangkan jaring gawang yang dijaga Igo Julianto. Berkali-kali pula pemuda Desa Gogok itu head to head dengan pemain depan Pelalawan.
 
Tendangan keras terus saya dilayangkan ke gawang. Namun, Igo dengan sigap menepis serangan lawan.
 
Tenaga pemain bawah Meranti seperti tak ada habisnya. Meski serangan bertubi-tubi, namun mereka mampu mempertahankan sehingga tidak ada gol sama sekali pada babak kedua.
 
Hingga peluit panjang ditiupkan, skor bertahan di 1-0. Meranti kalah atas Pelalawan.
 
Dupli Juliandi, pelatih PS Meranti mengungkapkan rasa kecewa mereka atas pertandingan di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai itu. Namun, mereka tak bisa berbuat banyak dan menghormati keputusan wasit yang sifatnya mutlak.
 
"Tadi gol kita dianulir. Pemain kita dianggap offside, padahal menurut kita tidak. Malah sebaliknya, pemain Pelalawan offside, tapi gol nya dianggap sah," kata Dupli.
 
Tapi, apapun yang terjadi, Dupli mengaku bangga atas perjuangan anak-anak Meranti. Meski kalah pada pertai Final, Sepakbola Meranti tetap mencapai target (masuk final, red).
 
"Yang jelas adik-adik. Ini sudah berjuang maksimal, mungkin melebihi tim lawan. Tapi memang keberuntungan itu tidak memihak ke kita. Kita ikhlas," tambah Dupli.
 
Di tempat sama, Ketua Asosiasi PSSI Kepulauan Meranti Hery Saputra pun mengungkapkan rasa bangga mereka dengan pemain Kepulauan Meranti. Bermain secara fair, anak-anak Meranti dianggap telah mengharumkan nama daerah. "Yang jelas target kita tercapai, Alhamdulillah," kata Hery pula.
 
Ketika disinggung terkait keputusan wasit yang dianggap merugikan Meranti, Hery sedikit terlihat kesal. Sebab, menurut laki-laki yang akrab dipanggil Heri Gading itu, proses gol Pelalawan hampir sama persis, dengan golMeranti. Namun, pada kenyataannya gol Pelalawan diterima, sedangkan Meranti tidak. "Itu menjadi tanda tanya kita," ujar Hery lagi.
 
"Kalau ada raker Asprov PSSI nanti, kita sampaikan hal-hal seperti ini. Supaya kualitas wasit itu lebih baik, demi perbaikan PSSI yang akan datang," tambah Hery.(R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index