Tagih Janji Pemerintah, 5 Kades di Kampar Kiri Hulu Bertahan di Depan DPRD Riau

Tagih Janji Pemerintah, 5  Kades di Kampar Kiri Hulu Bertahan di Depan DPRD Riau
Warga Kampar kiri Hulu Bertahan di bawah tenda darurat, termasuk lima kades.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) -  Meski telah menyampaikan aspirasinya kepada DPRD, namun, puluhan perwakilan warga dari 17 desa di kampar kiri Hulu tetap bertahan di depan gedung DPRD Riau.
 
Dari pantauan Riauair.com hingga pukul 21.00 WIB malam ini, puluhan massa tersebut masih berdiri di depan gedung DPRD. Mereka menuntut bukti dari janji-janji para pemimpin di Riau dan DPRD untuk segera memenuhi tiga tuntutan yang mereka ajukan.
 
''Ya, kami masih akan bertahan, sampai ada bukti. Kami prihatin dengan  sikap pemerintah. Bukan sehari dua hari, tapi sudah dua bulan kampung kami terisolir dan tak ada yang dilakukan,'' kaya Jurisman, koordinator aksi warga yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Marginal.
 
Dikatakan dia, mereka akan bertahan di depan gedung DPRD sampai janji-jani yang disampaikan anggota DPRD dan Pemprov Riau direalisasikan.
 
Aksi masyarakat 17 desa di kampar Kiri Hulu hingga malam ini dilakukan menuntut tiga hal. 
 
pertama, meminta status tanggap darurat ruas jalan Lipat Kain-Lubuk Agung sepanjang 28 kilometer) yang saat ini tidak bisa dilalui karena rusak parah.
 
Kedua, mereka meminta penyelesaian dalam bentuk pengaspalan ataupun rigid atau jalan beton untuk ruas jalan Lipat kain-Desa IV Koto Serangkai sepanjang 28 kilometer dan tuntutan ketiga, meminta pemerintah untuk menyegerakan bantuan sembako untuk 17 desa yang terdampak kerusakan jalan yang kini putus total tersebut. 
 
Dari pantauan riauair.com di lapangan, setidaknya, ada lima dari 17 kepala desa di Kampar kiri hulu yang masih bertahan dibawah tenda darurat yang mereka dirikan di depan gedung DPRD. 
 
Masing-masing adalah Kades IV Koro Setangkai Sulaiman, Kades Sungai Rambai Madi, Kades Sungai Sarik Nasrul, Kades Muara Selaya Marwi dan kades Sungai Raja Jamaris.
 
Para kedes ini bertahan dengan harapan pemerintah benar-benar memprioritaskan perhatian untuk menangani permasalahan 17 desa yang terisolir pasca kerusakan jalan Lipat kain-Lubuk Agung sepanjang 28 kilometer. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index