CIREBON (RIAUSKY.COM) - Sangat mengerikan perkelahian antarpelajar ini, kepala siswa kelas tiga SMK Bakti Persada Cirebon, Gerry dipanah oleh pelajar dari sekolah lain, Jumat lalu.
Saat itu korban turun dari angkutan umum. Kemudian, korban didatangi dua orang pelajar. Tanpa basa-basi, pelaku mengarahkan ketapel panah hingga mencap ke kepala korban. Insiden tersebut membuat korban dipastikan tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Bahkan, korban mengalami luka yang cukup parah dibagian kepalanya. Untuk mengeluarkan anak panah yang terbuat dari paku berukuran besar di kepalanya, tim medis rumah sakit harus melakukan operasi.
Dokter UGD RSUD Arjawinangun, dr Ahmad Rifai menuturkan, kondisi korban mulai membaik, hanya saja korban harus menjalani perawatan intensif. Pasalnya, tim dokter masih berupaya mengeluarkan cairan karat dari paku yang sempat menancap di kepala korban.
“Dari rotgen yang dilakukan tim dokter, anak panah yang mencap di kepala korban tembus 1 cm hingga ke bagian otak,” kata Ahmad kepada radarcirebon.com.
Sementara itu, orang tua korban, Suryana menjelaskan, peristiwa nahas yang menimpa anaknya itu, berawal saat korban yang baru pulang istighotsah di sekolah. Dikatakan Suryana, saat anaknya turun dari angkutan umum di jalur Pantura Tegal Karang.
Korban yang hendak menuju rumah, tiba-tiba dihadang dua orang pelajar menggunakan sepeda motor. Kemudian, pelaku mengarahkan anak panah ke korban.
“Begitu kena panah di bagian kepala, anak saya langsung tersungkur di lokasi,” ungkap Suryana. (R01/Jpg)
Listrik Indonesia
