Dua Tahun Ambruk, Harga Minyak Bumi Merangkak Pulih

Dua Tahun Ambruk, Harga Minyak Bumi Merangkak Pulih
Ilustrasi fluktuasi harga minyak bumi.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Harga minyak dunia pulih dari penurunan beberapa hari terakhir pada Jumat (Sabtu pagi WIB). 

Pulihnya harga minyak dunia ini akibat imbas dari melemahnya nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap enam mata uang dunia.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik USD 1,41 menjadi menetap di USD 56,55 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari, naik USD 1,36 menjadi ditutup pada USD 62,72 per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak telah tergelincir dari level tertinggi dua tahun awal pekan ini, karena pasar khawatir bahwa persediaan minyak mentah AS yang meningkat berpotensi merusak upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengetatkan pasar.

Selain itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS tidak berubah pada 738 rig minggu ini. Persediaan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel pada pekan yang berakhir 10 November, menjadi 459 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Para analis mengatakan, kenaikan cadangan minyak mentah AS dikombinasikan dengan prospek permintaan global yang suram, membuat para investor khawatir tentang kelebihan pasokan global terus berlanjut.

Dalam Laporan Pasar Minyak (Oil Market Report) yang dirilis pada Selasa (14/11), Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksi permintaan minyak dunia sebesar 100.000 barel per hari (bph) untuk 2017 dan 2018, menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari pada 2017 dan 1,3 juta barel per hari pada 2018.(*/R07/mdk)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index