Lima Kepenghuluan Terendam Banjir

Aliran Sungai Bangko Dipenuhi Rumput, 5000-an Hektar Kebun Warga Mati

Aliran Sungai Bangko Dipenuhi Rumput, 5000-an Hektar Kebun Warga Mati
Ribuan batang sawit terendam air akibat aliran sungai tertutup rumput tebal.
BANGKO PUSAKO (RIAUSKY.COM)- Sudah bertahun-tahun lamanya keberadaan Sungai Bangko yang berada di Kecamatan Bangko tersumbat. Akibatnya, keberadaan 5000-an hektar lahan warga di lima kepenghuan sekitaran sungai tersebut menjadi terlantar.
 
Lima kepenghuluan itu diantaranya, Kepenghuluan Bangko Bakti, Bangko Pusaka, Mas Raya, Bangko Sempurna dan Kepenghuluan Siarang-arang. 
 
Untuk itu, masyarakat meminta kepada pihak yang berwenang agar melakukan pembersihan disepanjang sungai ini agar lahan yang mereka tanami dengan kebun sawit itu bisa segera berbuah dan meningkatkan perekonomian mereka.
 
"Lahan saya ada dua hektar dipinggir sungai itu, tapi sudah delapan tahun tidak terurus karena terendam banjir setiap tahun," ungkap Marian Sinaga, salah seorang warga Bangko Balam kepada wartawan, Kamis (19/11/15).
 
Diterangkan Marian, diperkirakan aliran sungai Bangko yang perlu di bersihkan itu sepanjang 30 KM dengan lebar empat meter. Sepanjang aliran sungai itu, telah tertutupi oleh rumput tebal. Sehingga, saat musim penghujan, air meluap kelahan warga dan sangat susah untuk surut saat musim kemarau.
 
"Sakin tebalnya rumput itu, kita bisa berjalan diatas sungai. Tidak akan tenggelam kita," sebutnya.
 
Hal yang sama juga diungkapkan Taufik, salah seorang warga Kepenghuluan Bangko Pusaka merasa sudah bosan mengelola lahannya yang ada di pinggir sungai Bangko karena sudah berlangganan banjir tiap tahun. "Percuma dikerjain, kalau musim hujan kita tak bisa kerja disana," katanya seperti dilansir dari inforohil.
 
Taufik juga sangat menyangkan keberadaan dua perusahaan perkebunan sawit yakni PT Mas Raya dan PT Tunggal Mitra yang juga berada di sekitaran wilayah sungai Bangko, tidak ada perhatiannya terhadap kondisi sungai.
 
Selama beroperasi di Rohil ini, tanggung jawab perusahaan untuk membersihkan sungai Bangko itu tidak pernah dilakukannya. Dua perusahaan itu, hanya membersihkan sungai yang berbatasan di lokasinya masing-masing.
 
"Perusahaan yang sejatinya punya program CSR juga tidak berjalan, seharusnya perusahaan itu mau membersihkan sungai Bangko," jelasnya.
 
Selain itu, permasalah pembersihan sungai Bangko juga sudah sering disampaikan masyarakat melalui proposal dan usulan musrenbang desa kepada Pemerintah Kabupaten Rohil. Namun, hingga sekarang, belum ada tanda-tanda dari pemerintah untuk membersihkannya.
 
"Sudah pernah diajukan permohonan ke bupati, terahirnya awal 2014 jelang pileg kemarin, tapi juga tidak ada hasil," sebutnya. (R01/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index