Subsidi Dicabut, Pemkab Kampar Andalkan Biogas

Subsidi Dicabut, Pemkab Kampar Andalkan Biogas

 

BANGKINANG (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Pusat berencana mencabut subsidi listrik kalangan bawah pengguna daya 450-900 VA setelah sebelumnya untuk pemakaian daya 1.200 VA ke atas juga telah dilakukan hal sama.
 
"Melihat kondisi itu, maka kemudian Pemda Kampar bernovasi melalui program-program unggulan, salah satunya mengelola kotoran sapi untuk dijadikan biogas yang kemudian dijadikan sebagai energi listrik," kata Bupati Kampar, Riau, Jefry Noer kepada pers di Siak Hulu, Jumat (27/11).
 
Biogas yang dimaksud Jefry diolah dari hasil kotoran enam ekor sapi dalam satu paket program yang dinamakan Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE). Program ini dijalankan sebagai upaya mewujudkan kemandirian bidang pangan, energi sekaligus membuat masyarakat bebas dari kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh.
 
"Kedepan masyarakat tidak perlu khawatir dengan rencana pencabutan subsidi listrik tersebut. Karena sudah ada biogas yang bisa digunakan untuk energi listrik sampai dengan kebutuhan daya 1.300 VA," kata Jefry.
 
Sebelumnya dikabarkan rencana pemerintah mencabut subsidi listrik pelanggan rumah tangga 450-900 VA bagi mereka yang mampu dinilai akan menimbulkan efek domino. Dari hasil penelitian Universitas Indonesia (UI), kebijakan tersebut berdampak pada naiknya inflasi hingga naiknya angka kemiskinan.
 
Kotoran sapi dalam Program RTMPE kata Jefry juga dapat diolah menjadi pupuk dan pakan ikan, kemudian urinenya diolah menjadi biourine yang merupakan pupuk cair berkualitas, dapat dijual dengan harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liter. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index