PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Memasuki awal tahun 2016, persediaan beras untuk semester satu tahun ini, dipastikan aman. Dengan jumlah stok awal tahun sebesar 25 ribu Ton, pasokan beras dijamin tidak akan mengalami kekosongan hingga enam bulan ke depan.
Tommy Despalingga, Kepala Bidang Opersional Bulog Provinsi Riau mengatakan, pasokan beras yang ada saat ini merupakan serapan dari daerah Rokan Hilir, Kualu, Kampar, Indragiri Hilir, dan juga Rengat.
"Menurut data yang berhasil kami himpun, masyarakat tak perlu khawatir dengan ketersediaan beras yang ada. Karena dari target yang harus disediakan sebesar 5.000 Ton perbulan, target itu sudah terpenuhi hingga untuk bulan Juni," ujar Tommy, Kamis (7/1/2015).
Disinggung mengenai gejolak harga cabe merah dan bawang yang melambung tinggi di pasaran, Tommy mengatakan bahwa keadaan seperti ini memang lazim terjadi pada awal tahun, karena di penghujung tahun di bulan November dan Desember, para petani tidak ada yang menanam.
"Keadaannya memang selalu seperti itu, tapi yang perlu diperhatikan adalah, meski harga komoditas tersebut mengalami kenaikan, yang paling penting itu adalah ketersediaan stok. Beda halnya bila harga tinggi, namun stok juga menipis," jelas Tommy lagi.
Selain itu, Tommy juga turut membahas seputar impor beras yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Meski pada awalnya Presiden menyarankan untuk ber-swasembada. Namun karena faktor X, akhirnya diambillah kebijakan untuk impor beras.
"Kemarin itu kan sempat ada El nino dan gagal panen. Nah, untuk menghindari kenaikan harga beras yang gila-gilaan karena kekurangan stok, maka diputuskan untuk melakukan impor beras. Karena kalau sampai target tidak terpenuhi, bisa bahaya," pungkasnya. (R07)
Listrik Indonesia
