Hadapi Kejurda, FPTI Meranti Minta Bantuan Pemda

Hadapi Kejurda, FPTI Meranti Minta Bantuan Pemda

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Menjelang pelaksanaan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Panjat Tebing Provinsi Riau di Pekanbaru bulan Mei mendatang, Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kepulauan Meranti masih kebingungan menyiapkan sarana latihan atlet. 

 
Meskipun belum memiliki papan panjat sendiri, Pengcab terus berupaya mengakali, salah satunya dengan membuat sarana boulderan di dalam ruangan (indoor).
 
Sarana itu memanfaatkan dinding ruang sekretariat FPTI yang notabene masih menumpang di rumah Ketua Umum, Hardiyanto, di Jalan Banglas Selatpanjang. Dengan anggaran swadaya, para pengurus merubah dinding dan plafon ruangan sebagai sarana menempel poin-poin panjat.
 
"Walau kurang representatif, tapi setidaknya kita punya sarana latihan buat atlet," kata Hardiyanto alias Anto Tuah saat ditemui di kediamannya, akhir pekan lalu. 
 
Hanya saja menurutnya sarana boulderan itu tidak bisa maksimal digunakan oleh para atlet untuk latihan karena belum dilengkapi dengan matras atau alas bagi atlet jika terjatuh saat memanjat. Hal itu, kata Anto, masih menjadi kendala bagi pengurus karena keterbatasan anggaran untuk pengadaan matras tersebut.
 
"Atlet kita jadi ragu-ragu saat memanjat. Jadi mereka tidak lepas dan akhirnya kurang fokus. Matras itu ukurannya 1x2 meter, harga satuannya lebih kurang Rp 1,7 juta. Kita butuh sekitar 6 buah," ujarnya.
 
Lebih jauh diterangkannya, Pengcab FPTI Meranti sudah menyumbang cukup banyak medali untuk daerah ini dalam berbagai kejuaraan, termasuk mewakili Riau dalam PON lalu. Jadi sudah selayaknya Pemkab melalui instansi terkait memberikan perhatian yang lebih pula.
 
"Yang sangat mendesak bagi atlit kita sekarang ini ya ketersediaan matras. Kita tidak mau atlit kita celaka gara-gara tidak safety. Jika dalam waktu dekat ini tidak ada solusinya, kami akan menemui Bupati Irwan langsung untuk mengadu," ucapnya.
 
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti, Ishak Izrai, saat mengunjungi Sekretariat FPTI, akhir pekan lalu, mengakui bahwa pengadaan sarana olahraga termasuk kebutuhan matras oleh para atlit merupakan tugas dinas yang dipimpinnya. Hanya saja, kata Ishak, keterbatasan anggaran akibat pemotongan menjadi kendala pihaknya.
 
"Yang jelas masalah ini akan menjadi pikiran kami bagaimana mencari solusinya. Kalau perlu nanti semua pihak gotongroyong untuk menyelesaikan masalah ini," tutupnya. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index