Ini Penyebab Mengapa Sampai Saat Ini Pekanbaru Belum Punya Pasar Induk...

Ini Penyebab Mengapa Sampai Saat Ini Pekanbaru Belum Punya Pasar Induk...
Aktivitas bongkar muat barang kebutuhan pokok dan harian di ruas jalan Tuanku Tambusai.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membangun pasar induk diatas lahan seluas 3,2 hektar  di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru sepi peminat. 
 
Pekerjaan fisik yang diperkirakan menelan biaya Rp 88 miliar dengan lama pengerjaan selama 18 bulan tersebut sejauh ini masih belum mendapat respon dari investor yang berminat. 
 
Pasar induk itu nantinya diproyeksikan akan menjadi pusat bongkar muat bahan kebutuhan pokok masyarakat Pekanbaru, dimana kini prosesnya telah sampai pada tahapan lelang, namun sejauh ini masih sepi peminat.
 
Wali kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT saat dikonfirmasi  mengungkapkan sepinya peminat lelang pasar induk lantaran adanya regulasi yang selalu berubah-ubah. Bahkan berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Pasar yang diterima dirinya, regulasi tersebut dinilai memberatkan investor.
 
"Ini membuat ruang gerak menjadi sempit dan investor sendiri menjadi sulit masuk kalau regulasinya seperti itu. Karena investor pasti tidak ingin kalau investasinya besar tapi ruang geraknya terbatas," Ungkap Firdaus, Kamis, 26 Mei 2016 di kantor Disperindag Pekanbaru.
 
Sepinya peminat lelang membuat Firdaus berencana  melalukan evaluasi terhadap lelang tersebut, sebab proses lelang kini merupakan kesempatan yang terakhir. "Pasar induk ini perlu ditata ulang dan ini kesempatan lelang terakhir kalau tidak ada minat kami akan melakukan  evaluasi," paparnya
 
Apabila nantinya lelang pasar induk itu masih sepi,  kata Firdaus,  Pemko Pekanbaru akan mengambil langkah, mengingat proses lelang sudah berlansung selama hampir satu tahun.
 
"Lelang ini sudah satu tahun lamanya. Kalau tahap akhir ini tidak ada juga peminatnya, maka di tahun 2017 akan kita bangun pasar induk menggunakan APBD ," tutupnya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index