Ekonomi Lesu Karena Asap

Pertamina Undur Rencana Kenaikan Harga Gas Melon per 1 November

Pertamina Undur Rencana Kenaikan Harga Gas Melon per  1 November
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Meski telah disepakati pada 19 Oktober 2015 lalu, namun, pemerintah dan pertamina belum berani menerapkan  rencana kenaikan harga gas tabung 3 kilo atau yang lazim disebut gas melon. 
 
Pemerintah baru akan menaikkan harga has yang banyak dikonsumsi untuk rumah tangga tersebut terhitung 1 November 2015 yang akan datang. Adapun harga yang dikenakan per tabung adalah Rp18.000 per tabung atau mengalami kenaikan berkisar Rp2.000 dari harga sebelumnya  seharga Rp16.000 per tabung. 
 
 
Kepala Bidang Disperindag kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman kepada  mengungkapkan kalau Surat keputusan Wali Kota tentang penetapan Harga Eceran tertinggi (HET) sudah ditandatangani per 19 Oktober 2015 lalu. Namun, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan bersama beberapa waktu lalu, baik Pertamina dan SKK Migas meminta agar penerapan HET baru tersebut baru mulai diberlakukan per 1 November yang akan datang.
 
Waktu itu, yang meminta Pertamina, SKK Migas, agen dan para camat. Dari Pertamina sendiri sempat meminta pengunduran kenaikan HET elpijii 3 kg. Pertimbangannya ya, karena kondisi masyarakat Pekanbaru dalam darurat bencana asap yang menyebabkan terjadinya kelesuan ekonomi," ungkap Mas Irba.
 
Pertamina, dijelaskan dia, juga ingin menseragamkan  beberapa hal terkait penerapan kebijakan tersebut, seperti salah satunya terkait pemasangan plang merk harga elpiji 3 kg, supaya tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. 
 
Usulan Pertamina itu, ditambahkan Mas Irba, sudah dia sampaikan kepada Walikota dan sudah mendapat persetujuan. Karena itulah, Mas Irba mengingatkan pada agen dan pengecer untuk berlaku arif, dengan tidak menaikkan harga sebelum November 2015 dan memastikan ketersediaan pasokan juga tidak berkurang hingga menjelang pergantian bulan tersebut. 
 
''Yang pasti kami melakukan pengawasan itu hal tersebut,''ungkap dia.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index