CATAT SEJARAH...Inflasi Riau Hanya 0,27 Persen Saat Puasa dan Lebaran

CATAT SEJARAH...Inflasi Riau Hanya 0,27 Persen Saat Puasa dan Lebaran
Ilustrasi
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sejarah manis ditorehkan Provinsi Riau dalam hal inflasi, tidak hanya terendah di Indonesia, tapi juga untuk untuk pertama kalinya Riau mengalami inflasi terendah.
 
Dan lebih hebatnya lagi, hal itu terjadi saat moment lebaran Indul Fitri, dimana biasanya kebanyakan daerah justru akan mengalami kenaikan angka inflasi.
 
Hal itu disampaikan langsung Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Senin (3/7/2017) dalam ekspos rutin angka inflasi di Riau.
 
Dimana menurutnya, untuk Juni 2017 lalu, Provinsi Riau hanya mengalami inflasi sebesar 0,27 persen.
 
"Ini sejarah, luar biasa, untuk pertama kali dalam sejarah inflasi di Riau hanya 0,27 persen," katanya.
 
Padahal menurutnya, jika berkaca pada waktu yang sama setiap tahunnya, inflasi justru akan terjadi dengan angka satu digit.
 
Bahkan, secara nasional pun, angka inflasi Riau jauh lebih rendah dimana secara inflasi berada di angka 0,69 persen.
 
Di sisi lain, menariknya, angka inflasi justru tidak disumbangkan oleh bahan makanan, namun justru malah disumbangkan oleh naiknya indeks harga konsumen pada tarif listrik, pasir dan bahan bakar rumah tangga dan transportasi.
 
Disebutkan Aden, Kelompok bahan makanan ini malah mengalami deflasi sebesar 0,84 persen.
 
Dia menambahkan, kelompok lainnya yang menjadi penyebab Inflasi adalah kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,57 persen dengan andil 0,10 persen, kelompok kesehatan, sebesar 0,48 persen dengan andil 0,02 persen, selanjutnya kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,33 persen dengan andil 0,01 persen.
 
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar sebesar 0,05 persen dengan andil 0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,84 persen dengan andil deflasi sebesar 0,20 persen.
 
Dari 23 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, 10 Kota mengalami Inflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 102 persen, diikuti oleh Tanjung Pandan sebesar 0,93 persen serta Jambi sebesar 0,59 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan sebesar 0,68 persen.
 
Dari 10 Ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang, Palembang dan Banda Aceh. "Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Dumai berada di urutan ke 7, Tembilahan urutan ke 19, dan Pekanbaru urutan 22," urainya. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index