ANEH... Alat CT Scan Senilai Rp 5 Miliar di RSUD Bangkinang Rusak Padahal Tak Pernah Dipakai

ANEH... Alat CT Scan Senilai Rp 5 Miliar di RSUD Bangkinang Rusak Padahal Tak Pernah Dipakai
RSUD Bangkinang
BANGKINANG (RIAUSKY.COM) - Tampaknya masyarakat khususnya pasien di Kabupaten Kampar harus bersabar menunggu ketersediaan alat computerized tomography scan (CT Scan) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang. Sebab alat ini masih tahap perbaikan oleh produsen asal Jepang.
 
Direktur RSUD Bangkinang  Wira Dharma kepada suarakampar.com mengungkapkan, sebenarnya RSUD Bangkinang telah memiliki ct scan ini sejak lama yakni sejak tahun 2010 lalu. Namun alat ini tak kunjung digunakan seiring belum ditempatinya gedung RSUD Bangkinang yang baru di Jalan Lingkar Bangkinang.
 
Alat ini dibeli senilai Rp 5 miliar melalui APBD Kabupaten Kampar tahun 2010. Meski tak pernah digunakan, namun alat ini ternyata sudah rusak karena sebagian alat sudah berkarat karena tak pernah dipakai sejak dibeli. Saat ini pihak RSUD Bangkinang masih menunggu kepastian hasil perbaikan alat bermerk Philip ini.
 
"Gedung terbengkalai lima tahun lebih. Kalau dibawa ke gedung lama perlu gedung tersendiri dan listriknya juga tak mencukupi. 165 ribu kwh sekali tarik. Gedung lama kita baru 78 ribu watt," beber Wira.
 
Wira menjelaskan, alat tersebut dikirim langsung dari Jepang dengan merk Philips. Pembelian katanya, dilakukan melalui distributor yang ada di Indonesia. Ia mengatakan, selama 5 tahun itu pula alat ini terletak begitu saja. Baru tahun ini setelah daya listrik full (penuh) di RSUD Bangkinang yang baru alat ini mulai dicoba di hidupkan.
 
Saat menghidupkan ini pihak RSUD Bangkinang didampingi oleh pihak yang berkompeten dengan alat ini karena jika salah-salah bisa menimbulkan radiasi hebat.  Ternyata, saat percobaan penggunaan alat ini, tidak bisa berfungsi. Sudah rusak.
 
"Mungkin karena sudah lama terletak, alat ini rusak. Tidak bisa berfungsi dengan baik. Kalau kita paksakan untuk mengoperasikannya, bisa meledak. Akan menimbulkan radiasi," ujar Wira.
 
Sehingga dilakukan perbaikan. Alat medis ini kata Wira, dikirim lagi ke Jepang untuk perbaikan. Tapi sampai saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak yang memperbaiki. "Kita juga sudah laporkan ke Bupati terkait permasalahan ini," katanya.
 
Wira juga mengaku, mengenai ct scan yang tak pernah digunakan ini pernah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Kampar. Rekomendasi Inspektorat minta RSUD segera manfaatkan alat ini. "Listrik kita baru full resminya Januari 2016. Kekuatan 865 ribu. Di Kampar kita paling besar," ucapnya seperti dimuat suarakampar.
 
Mengingat kebutuhan akan alat ini, karena selama ini pihak RSUD Bangkinang selalu merujuk pasien ke Pekanbaru jika membutuhkan alat CT scan maka pihak RSUD Bangkinang tetap mengusulkan pengadaan alat ini ke Kementerian Kesehatan melalui dana alokasi khusus (DAK).
 
"Waktu nge desk di Kemenkes, kalau bisa diadakan yang baru. Cuma sekarang dua kali lipat harganya, ada yang harganya 13 miliar dan ada yang 20 miliar," terang Wira.
 
Dia juga mengakui, untuk RSUD Bangkinang, CT scan ini tidak begitu urgen. Sebab, selain dokter yang mengoperasikan alat ini belum ada, dokter spesialis untuk menindaklanjuti hasil CT scan ini, juga belum ada. 
 
"Keperluannya tidak urgen. Dokter pemakai alat tidak ada. Dokter bedah saraf belum ada, dokter jantung juga belum ada, dan dokter bedah ortopedi belum ada," pungkasnya. (R10)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index