Tahun Baru, Kota Selatpanjang dan Beberapa Kecamatan di Meranti Kebanjiran

Tahun Baru, Kota Selatpanjang dan Beberapa Kecamatan di Meranti Kebanjiran
Banjir di dalam Kota Selatpanjang, Senin (1/1/2018). Foto: Riaugreen

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM)- Sejumlah wilayah di Kabupaten kepulauan Meranti, Ahad (31/12/2017) malam hingga Senin (1/1/2018) direndam banjir. 

Kondisi ini terjadi disebabkan tinggi dan lamanya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah tersebut. 

Dari pantauan di lapangan, hujan sudah mengguyur Kota Selatpanjang semenjak Sabtu (30/12/2017) lalu. Kemudian berlanjut hingga Ahad (31/12/2017) hingga tengah malam menjelang pergantian tahun, sehingga, air melimpah di sekitar pemukiman masyarakat dan di daerah sekitar bantaran sungai. 

Dari data yang berhasil dihimpun, banjir terjadi di beberapa kecamatan, diantaranya di Kecamatan Merbau, Pulau Merbau, Tasik Putri Puyu dan Kota Selatpanjang. 

Banjir juga dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan lain. namun, sejauh ini belum ada laporan yang diterima terkait situasi yang disebabkan luapan air akibat hujan itu. 

Sementara di dalam kota Selatpanjang sendiri, banjir menyebabkan sejumlah aktivitas publik lumpuh. 

Di jalan Imam Bonjol, banjir sempat mencapai lutut, namun pagi tadi, kondisinya berangsur membaik dan banjir mulai surut. 

Kondisi yang sama juga terjadi di sekitaran jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Siak.

Banjir di awal tahun ini juga banyak dikomentari warga. Sebagian ada yang mengaku kesal karena awal tahun harus basah-basah direndam banjir. Namun, banyak juga yang memberikan tanggapan bijak kalau hujan dan air adalah rahmat. 

Hanya saja, disebabkan banjir, banyak aktivitas pertokoan yang akhirnya tutup dan tidak beraktivitas karena air memasuki tempat usaha mereka. Para pemilik toko lebih memilih tidak beraktivitas terlebih dahulu.

''Kan masih tahun baru juga ya, jadi kita tutuplah sementara,'' kata Didik, salah seorang pekerja di toko alat otomotif. 

Sementara itu, pasca laporan banjir, Senin (1/1/2018), jajaran Badan penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti langsung tancap gas melakukan patroli banjir di sejumlah wilayah pemukiman masyarakat. 

Berbekal mesin sedot air dan pompa, petugas melakukan pemantauan dan menguras air di pemukiman yang memang bermasalah dengan kelancaran drainase dan aliran airnya. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti M Edy Afrizal menyebutkan, sejumlah tim sudah diturunkan untuk menyisir lokasi yang kebanjiran.(R16)

Listrik Indonesia

#Banjir Riau

Index

Berita Lainnya

Index