Raja Tayan Minta GP Ansor Jujur dan Gentel Jelaskan Soal Penolakan UAS

Raja Tayan Minta GP Ansor Jujur dan Gentel Jelaskan Soal Penolakan UAS
Ustadz Abdul Somad

RIAUSKY.COM - Beberapa waktu lalu di berbagai daerah Indonesia, GP Ansor melakukan penolakan terhadap kegiatan syiar Ustadz Abdul Somad (UAS). Atas perlakukan tersebut, Raja Tayan Gusti Yusri SH meminta penjelasan.

"Kami memerlukan penjelasan terbuka, jujur dan gentel dari GP Ansor atas pelarangan, pembubaran, penghadangan dan apapun istilah terkait sikap GP Ansor yang selama ini menghalangi kegiatan dakwa UAS di berbagai daerah," kata Yusri dalam keterangan persnya seperti dikutip dari Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group), Sabtu (6/10).

Saat ini GP Ansor menghelat Kirab Satu Negeri. Kegiatan tersebut sedang berada di wilayah Kabupaten Ketapang. Sabtu dijadwalkan ke Tayan. "Tanpa penjelasan yang terbuka dan jujur sulit bagi kami menerima kehadiran kegiatan GP Ansor, termasuk kirab yang kini tengah dihelat," katanya.

Menurut Yusri, penjelasan atas penolakan UAS sangat diperlukan. Mengingat syiar atau ceramah UAS sudah merepresentasikan suara Keraton. "Apa yang disampaikan UAS saat ini adalah suara hati kami, adalah pesan-pesan politik kebudayaan dari kerajaan yang dipinggirkan," ujarnya.

UAS mampu merefleksikan dan merepresentasikan dirinya sebagai sosok yang dipercaya. Dalam menyuarakan harapan Keraton sebagai pusat lahirnya kebudayaan dan adat istiadat sejak masa lampau. Karena itu, sungguh sikap yang kontradiktif jika UAS diusir dan ditolak saat hendak bersyiar.

"Kami Keraton-Keraton di Kalbar justru welcome dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi UAS," tuturnya.

Yusri mengatakan, dia sulit memahami pihak yang menolak kegiatan seorang mubaligh dalam menjalankan syiarnya. Karena itu, dia mohon GP Ansor sebagai organisasi kaum muda Nahdhiyin dapat memberikan penjelasan.

"Hal itu sangat kami perlukan sebab sudah menimbulkan keresahan di masyarakat yang cinta damai, cinta pada UAS dan haus akan siraman rohani yang berbobot dan mudah dicerna," pungkas Yusri.

Terpisah, Ketua GP Ansor Kalbar M. Nurdin membantah pernyataan dari Raja Tayan terkait penolakan terhadap kunjungan UAS. "Kami tidak menolak. Kami hanya mengawal kedatangan beliau ke Ketapang," ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (5/10).

Nurdin justru mempertanyakan pernyataan Raja Tayan mengenai sikap Ansor yang diberitakan menolak kedatangan UAS. "Dari mana asal berita itu? Sekali lagi, kami tidak menolak kehadiran UAS,” ujarnya.

Ditegasknnya lagi, pihaknya hanya mengawal. Bahkan seluruh pengurus NU di sana turut mengawal. "Bagi kami, sudah selayaknya ulama yang datang ke Kalbar harus dikawal," ujarnya.

Nurdin meminta kepada semua pihak, terutama umat Islam untuk tidak mudah suudzon atas apa yang dilakukan Ansor. Ia tidak ingin terjadi konflik yang bisa membuat persatuan umat Islam tercerai berai. (R03)

Listrik Indonesia

#Ustadz Abdul Somad

Index

Berita Lainnya

Index