Demo Kenaikan Harga BBM, 400 Pengunjuk Rasa Luka-luka, Seorang Tewas

Demo Kenaikan Harga BBM, 400 Pengunjuk Rasa Luka-luka, Seorang Tewas

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pengunjuk rasa rompi kuning Prancis memblokir depot minyak dan jalan di seluruh Prancis pada hari ketiga protes keras mereka terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dilansir dari The Telegraph pada Senin, (19/11/2018), banyak yang dirugikan dalam aksi demonstrasi ini. Misalnya, pengendara motor yang mendapat serangan rasis. Ratusan orang juga mengalami luka-luka akibat unjuk rasa penuh kekerasan di Prancis.

Namun Presiden Emmanuel Macron tidak menunjukkan tanda-tanda ia berencana untuk mengubah kebijakan kenaikan harga solar dan bensin pada Januari 2019 yang merupakan bagian dari rencana pemerintahnya untuk menghentikan bahan bakar fosil Prancis.

Sejumlah kerusuhan kecil dilaporkan pada Minggu malam, termasuk di kota pelabuhan utara Calais di mana seorang sopir truk Inggris dan Australia ditahan setelah mencoba memaksa menembus barikade unjuk rasa dalam insiden terpisah. Keduanya dilaporkan telah dibebaskan beberapa jam setelahnya. Insiden itu menyebabkan tiga orang luka ringan.

Menurut polisi Prancis, sekitar 13.000 orang berjaga di lebih dari 300 barikade di jalan raya dan bundaran dan situs lainnya pada hari Senin. Jumlah tersebut menurun dari 280.000 orang yang hadir pada hari Sabtu.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan, pemerintahannya akan mempertahankan rencananya tetapi dia masih mengakui penderitaan yang diungkapkan oleh para pengunjuk rasa. "Kami mendengar kemarahan, tetapi juga mendengar penderitaan, kurangnya prospek, gagasan bahwa pihak berwenang untuk waktu yang lama tidak menanggapi kekhawatiran dan perasaan ditinggalkan yang dirasakan oleh sebagian penduduk," katanya seperti dilnsir  dari jawapos.com.

Macron saat ini dilihat warga Prancis sebagai presidennya orang kaya karena dinilai mengabaikan penduduk desa dan kota kecil Prancis. Unjuk rasa rompi kuning yang menolak kenaikan harga BBM telah menyebabkan lebih dari 400 orang terluka pada Minggu malam. Banyak pengunjuk rasa tak sengaja ditabrak oleh pengendara akibat panik, seorang perempuan terbunuh dalam salah satu insiden semacam itu.

Seorang pejabat lokal di kota timur Bourg En Bresse dan rekannya diserang pengunjuk rasa. Mobil mereka dihantam dalam serangan pengunjuk rasa di sebuah penghadang jalan. "Saya mendengar beberapa pengunjuk rasa mengatakan kalau saya mengenalinya, dia aneh," kata Raphaël Duret kepada koran lokal.

Ia dan rekannya, ujar Duret, bahkan ditonjok dan ditendang saat ditarik keluar dari mobil mereka.

Di kota barat Cognac, seorang wanita kulit hitam dihina oleh para pengunjuk rasa yang berteriak kepadanya untuk kembali ke negaranya.  Di utara seorang wanita berjilbab dipaksa untuk melepasnya oleh pengunjuk rasa.(R03/jpc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index