Tak Tahan Menghirup Bau Busuk dari PKS, Ratusan Warga Rohil Demo PT BSS

Tak Tahan Menghirup Bau Busuk dari PKS, Ratusan Warga Rohil Demo PT BSS

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Setelah beberapa kali melakukan negosiasi dengan pihak Managemen Pabrik Kelapa Sawit PT. Balam Sawit Sejahtera (BSS) yang berada di Balam Km23 Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rohil terkait hal permasalahan limbah cair yang berdampak bau busuk dan suara mesin perusahaan yang menimbulkan kebisingan terhadap warga sekitar.

Senin 26 November 2018 sekira pukul 13.00 Wib dengan menaiki satu unit bus dan mobil PickUp serta beberapa unit sepeda motor, ratusan warga Balam Km 22 Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rohil, menggelar aksi Unjuk Rasa  ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Balam Sawit Sejahtera ( PT. BSS) yang berada di jalan lintas Riau Sumut KM 23 Balam Sempurna Kota, Kecamatan Balai Jaya. 

Terlihat para pengunjuk rasa yang didominasi para ibu ibu ini terlihat membawa spanduk yang bertuliskan " TOLAK PENCEMARAN LIMBAH PT. BSS. " dan TOLAK JANJI JANJI PALSU PT. BSS. " yang dibentangkan oleh pengunjuk rasa di depan  pintu masuk Pabrik Kelapa Sawit PT. BSS. 

Didepan pintu masuk PT. BSS, terlihat salah satu pengunjuk rasa Candra Irawan salah satu mahasisiwa Rohil warga Balam KM 22 berorasi dengan mengatakan " Hari ini kita tolak pencemaran bau busuk limbah PT. BSS. 
kita minta pihak managemen perusahaan untuk hadir disini untuk memberikan jawabannya atas tuntutan kita !!!  peserta pengunjuk rasa menjawab.. " Setujuu.!!! 

Warga pengunjuk rasa sempat mengancam apabila pihak managemen PT. BSS tidak mau menjumpai, akan melakukan upaya paksa masuk ke pabrik, dan akan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi. 

Setelah melakukan negoisasi  dengan pihak keamanan dari Polres Rohil yang berjaga saat itu, ,akhirnya perwakilan dari massa sebanyak 10 orang disetujui masuk ke kantor PT. BSS untuk bernegoisasi untuk menyampikan tuntutan warga kepada PT. BSS sementara para massa pengunjuk rasa yang lain menunggu di luar pagar PT.BSS.

Pantauan saat itu perwakilan massa pengunjuk rasa diterima langsung oleh Muhammad Yulianus selaku Manager HRD PT. BSS turut juga hadir Kapolsek Bangko Pusako AKP Evi Hermanto , Kasat Intel AKP. Pattun Bajarnahor Kasat Sabara R. Simamora SH, Camat Bongko Pusako Drs. Buchori Penghulu Balam Sempurna Sariyem SPdi. Koramil ,dan aparat Kepenghuluan Balam Sempurna. 

Saat itu sempat terjadi adu mulut antara perwakilan warga dengan pihak PT. BSS. 

Muhammad Yulianus selaku Manager HRD PT. BSS  mengatakan dalam hal ini  kami sebagai pihak managemen PT. BSS meminta semua pihak dalam hal ini perlu pihak dua pejabat kecamatan hadir dalam pertemuan. 

"Artinya kami akan tanggapi tuntutan warga apabila kedua aparat pemerintahan dapat hadir dalam negoisasi nantinya. Karena kami juga sudah pernah berikan tuntutan warga, namun warga tetap tidak mengakui " ujar Muhammad Yulianus. 

Dalam pertemuan itu perwakilan massa pengunjuk rasa menyampikan 14 poin tuntutan masyarakat yang disampikan kepada pihak PT. BSS, diantaranya :

1.Pelayanan kesehatan minimal 1 bulan sekali.
2.Pemberiaan alat peredam pada PT BSS.
3.Pemberian bantuan pudding atau bahan      makanan pada anak yang terkena asma karena PT. BSS.
4.Pengelolaan limbah yang lebih baik.
5.Dana CSR yang tidak tersalurkan.
6.Pelayanan masyarakat dalam bentuk kesehatan selama 1 bulan sekali.
7.Perbaikan saluran air agar tidak mengganggu masyarakat.
8.Rehabilitas atap seng rumah warga radius 2 km.
9.Pemberian hasil limbah berupa abu untuk pertanian masyarakat.
10.Konvensasi terhadap jebolnya kolam limbah yang mengalir kelahan masyarakat.
11. Konvensasi terhadap korban banjir akibat mengecilnya sungai yang dipasang box culvert.
12.Menyediakan lapangan pekerjaan.
13.Memberikan bantuan sosial dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan dilingkungan masyarakat.
14.Bantuan beasiswa terhadap anak yang berprestasi dan anak yang kurang mampu.

Atas tuntutan warga yang terkena dampak bau limbah, Drs.Buchori Camat Bangko Pusako saat itu menyampikan kepada perwakilan akan memfasilitasi pertemuan pada Kamis (29/11/2018) dikantor Camat dengan menghadirkan aparat Dinas terkait dari Kabupaten dan  pihak managemen PT. BSS untuk mencari solusi penyelesaian dengan Warga. 

Desrizal selaku Koordinator lapangan (Korlap) Unjuk Rasa menghimbau agar pemkab Rohil dapat menyelesaikan permasalahan ini

"Kami resah dan tidak nyaman lagi akibat bau busuk pencemaran limbah dan suara kebisingan dengan keberadaan PT. BSS yang berada ditengah pemukiman warga ini,  untuk itu kami mohon kepada pemerintah pusat dalam mengeluarkan izin pendirian PKS agar lebih memperhatikan dampak lingkungan hidup masyarakat." harapnya. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index