Survei Median: Jokowi Tak Unggul Mutlak di Kalangan NU, Prabowo Merata di Muhammadiyah

Survei Median: Jokowi Tak Unggul Mutlak di Kalangan NU, Prabowo Merata di Muhammadiyah
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam rilis survei Median di Bumbu Desa, Cikini, Jakpus, Selasa (27/11/2018) .

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei elektabilitas dua pasangan calon yang bertarung di Pilpres 2019 yakni Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga.

Survei dilakukan dengan 1.200 responden, tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 2,9 persen, dan menggunakan metode multistage random sampling. 

Tak hanya mengukur elektabilitas secara umum, survei tersebut juga mengukur elektabilitas masing-masing paslon pada pemilih yang memiliki latar belakang dari kalangan ormas Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. 

Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga untuk pemilih di kalangan NU. Jokowi-Ma’ruf unggul 47,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 36,4 persen. Adapun sebanyak 16 persen responden dari kalangan NU belum menentukan pilihan.

Sementara pemilih dari kalangan Muhammadiyah, Prabowo-Sandiaga unggul jauh dari Jokowi-Ma’ruf. Persentasenya 62 persen untuk Prabowo-Sandi dan 23 persen untuk Jokowi-Ma'ruf. Sisanya belum menentukan pilihan.

“Ini saya tidak bicara absolute vote ya tapi bicara persentase. Secara persentase sepertinya Muhammadiyah memang lebih mutlak (dukung Prabowo) ketimbang besaran NU dalam mendukung Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam rilis survei Median di Bumbu Desa, Cikini, Jakpus, Selasa (27/11/2018) sebagaimana dilaporkan kumparan.com.
 
Rico menyebut, meski Jokowi memilih mantan Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya, tidak otomatis warga NU memberikan suaranya. Ia menilai perlu lebih banyak tokoh NU utnuk turun langsung menggaet warga NU di akar rumput. Hal itu agar suara NU mutlak untuk Jokowi-Ma’ruf.

Sedangkan untuk Prabowo-Sandi, Rico menilai tokoh Muhammadiyah lebih bisa meyakinkan akar rumput mereka untuk mendukung paslon nomor urut 02 tersebut. 

"Yang jadi pertanyaan seberapa besar figur NU yang simpati ke Jokowi melakukan menggerakan mesinnya ke basis NU untuk meyakinkan pemilih untuk memilih Jokowi. Kalau tokoh-tokoh Muhammadiyah itu lebih berhasil meyakinkan grassroot-nya sementara ini ketimbang tokoh NU,” kata Rico.

Menurut Rico, bukan hanya tokoh NU yang perlu turun ke akar rumput agar suara untuk Jokowi-Ma'ruf bisa mutlak, tapi tim sukses Jokowi-Ma'ruf juga harus terjun untuk meyakinkan warga NU.
“Ini tentu menjadi semacam sinyal data ini buat timses Jokowi bahwa mereka harus lebih menggiatkan timsesnya untuk datang ke basis-basis (NU) ini,” kata Rico.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index